Pakar petakan 3 alasan teroris libatkan perempuan dan anak
Salah satunya sebagai provokasi untuk menantang teroris laki-laki untuk turut beraksi teror

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Pakar terorisme Universitas Indonesia Solahudin memetakan tiga alasan mengapa para teroris melibatkan perempuan dan anak-anak dalam aksi teror.
Alasan pertama, ungkap Solahudin, karena alasan keamanan. Aparat keamanan cenderung lunak kepada perempuan dan anak-anak.
“Sehingga rencana aksi teror itu sulit diidentifikasi,” ujar Solahudin, dalam diskusi Cegah dan Perangi Aksi Teroris, Rabu, di Jakarta.
Kedua, kata Solah, untuk menarik peliputan media, agar berita aksi teror sekaligus rasa takut itu tersebar lebih luas.
“Esensi terorisme itu menyebarkan rasa takut agar semakin meluas, makanya teroris juga butuh media. Mereka bahkan paham mengenai nilai berita, maka modusnya menggunakan anak-anak dan perempuan,” ujar Solah.
Sedang ketiga, ungkap Solah, pelibatan anak dan perempuan dalam aksi terorisme menjadi pesan kepada jaringan teror lain agar lebih berani.
“Untuk disebarkan ke jaringan mereka sendiri, yaitu provokasi bahwa perempuan dan anak-anak saja berani, masak laki-laki tidak,” terang Solah.
Beberapa hari lalu Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa serangan bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Rusunawa Sidoarjo, dan Polres Surabaya masing-masing berasal dari satu keluarga. Aksi itu tak hanya melibatkan laki-laki, tapi sekaligus perempuan dan anak-anak.
Pembom tiga gereja di Surabaya Senin lalu itu dilakukan oleh Dito Oepriarto bersama istri Puji Kuswati dan kedua anaknya, yaitu YF dan FH juga mengajak serta dua anak lainnya yang masih SD.
Sementara bom di Rusunawa Sidoarjo dilakukan oleh Anton Ferdiantono (ayah), Puspita Sari (ibu), beserta empat anaknya.
Sedang bom di Polres Surabaya dilakukan oleh Tri Murtiono (ayah), Tri Ermawati (ibu), dan ketiga anaknya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.