Laos dan Indonesia perkuat kerja sama bilateral
Pertemuan menteri luar negeri dari kedua negara ini sekaligus memperingati hubungan diplomatik kedua negara yang telah berlangsung selama 60 tahun

Shenny Fierdha
JAKARTA
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi, Kamis bertemu dengan Menlu Laos Saleumxay Kommasith di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri dalam rangka pertemuan kelima Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC).
Berdasarkan siaran pers resmi dari Kemlu, pertemuan ini sekaligus memperingati hubungan diplomatik kedua negara yang telah berlangsung selama 60 tahun
Beberapa topik kerjasama bilateral yang dibahas dalam pertemuan ini antara lain peringatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Laos, rencana kunjungan Perdana Menteri Laos ke Indonesia, kerjasama ekonomi terkait peningkatan kerjasama investasi, serta kerjasama untuk mengembangkan sumber daya manusia.
Adapun sejumlah isu yang turut menjadi perhatian bersama kedua negara yakni kerjasama di bidang politik, pertahanan, dan keamanan, kerjasama ekonomi, kerjasama sosial budaya, kerjasama pemuda dan olahraga. Indonesia dan Laos pun akan bertukar pikiran mengenai isu global dan regional yang saat ini tengah menjadi sorotan.
Kerjasama politik, pertahanan, dan keamanan di dalamnya meliputi pembahasan kerjasama antarparlemen, kerjasama antarKemlu kedua negara, dan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan.
Kerjasama ekonomi yaitu termasuk perdagangan dan investasi, perindustrian, pertanian, keuangan, dan perbankan. Kerjasama sosial budaya mencakup kerjasama di bidang pendidikan, transportasi, dan pariwisata.
Selama kunjungannya di Indonesia, Menlu Laos direncanakan mengunjungi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu untuk berdialog dan melakukan studi banding terkait pelatihan untuk diplomat. Hal ini merupakan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerjasama pendidikan dan pelatihan diplomatik.
Menlu Kommasith juga dijadwalkan mengunjungi PT Pupuk Kujang di Cikampek, Purwakarta, Jawa Barat, guna menemui direktur utama produsen pupuk tersebut dan meninjau pabrik.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kemlu, nilai perdagangan antara kedua negara pada 2015 ialah US$ 8,55 juta dan pada 2016 meningkat ke US$ 10,071 juta.
Sejak Januari sampai April 2017, nilai ini tercatat mencapai US$ 4,52 juta. Hal ini tentunya positif sebab pada Januari sampai April 2016, angkanya hanya mencapai US$ 3,50 juta.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.