Nasional

KPAI: Tren tawuran pelajar menurun dalam tiga tahun terakhir

Pola asuh merupakan kunci penting mencegah tawuran

Hayati Nupus  | 12.09.2018 - Update : 13.09.2018
KPAI: Tren tawuran pelajar menurun dalam tiga tahun terakhir Ilustrasi (Foto File - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat aksi tawuran pelajar menurun sepanjang 2014-2017.

Pada 2014 terdapat 24 persen aksi tawuran, 2015 menjadi 17,9 persen, sedangkan 2016 dan 2017 menjadi masing-masing 12,9 persen.

“Dari segi tren menurun selama tiga tahun terakhir ini, tapi pekan ini kembali ada empat tawuran,” ujar Ketua KPAI Susanto pada Rabu, di Jakarta.

Empat tawuran itu, kata Susanto, terjadi sepanjang 23 Agustus 2018 hingga 8 September 2018, di Jakarta dan Tangerang Selatan.

Tawuran tersebut, kata Retno, terjadi di Permata Hijau, Kolong Tol JORR W2, Jl Cileduk Raya Kreo dan Jl Cileduk Raya Kota Tangerang.

Komisioner KPAI Bidang Pengasuhan Rita Pranawati mengatakan pola asuh merupakan kunci penting untuk mencegah tawuran.

Orangtua, ujar Rita, perlu membangun komunikasi yang baik dan mengontrol jam pulang anak sekaligus kepemilikan senjata tajam.

“Tawuran banyak terjadi di luar jam sekolah, bahkan dini hari, orangtua harusnya tahu kapan anak pulang,” kata Rita.

Kebanyakan anak pelaku tawuran, menurut Rita, tidak memiliki komunikasi yang baik dengan orangtua.

Apalagi, ujar Ratna, anak dan remaja tengah berada dalam fase mencari identitas.

Ratna menekankan pentingnya orangtua membangun rasa percaya diri anak. Anak yang percaya diri tidak terbawa arus negatif kelompok sehingga terhindar dari tawuran.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın