Nasional

Korban tewas gempa Lombok kini 436 orang

Korban yang terverifikasi dan ada surat kematian dari Dinas Dukcapil tercatat 259 orang, sisanya dalam proses administrasi, ujar BNPB

Hayati Nupus  | 13.08.2018 - Update : 14.08.2018
Korban tewas gempa Lombok kini 436 orang Seorang wanita membawa air untuk cadangan minum di penampungan sementara korban gempa di desa Kekait, Lombok Barat, Indonesia pada 08 Agustus 2018. Gempa dengan kekuatan 7 SR melanda pulau Lombok pada 05 Agustus 2018, yang mengakibatkan banyak korban tewas dan luka-luka. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA 

Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin, korban tewas akibat gempa Lombok mencapai 436 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah tersebut merupakan jumlah yang sudah terdata Kepala Desa dan Babinsa.

“Sementara korban yang sudah terverifikasi dan ada surat kematian dari Dinas Dukcapil tercatat 259 orang, sisanya dalam proses administrasi di Dinas Dukcapil masing-masing,” ungkap Sutopo, Senin, dalam siaran pers.

Selain itu, kata Sutopo, BNPB juga mencatat terdapat 1.353 orang terluka. Sebanyak 783 di antaranya luka berat, sedang 570 lainnya luka ringan.

Mayoritas korban luka, menurut Sutopo, berasal dari Lombok Utara, wilayah terparah akibat gempa, sebnayak 640 orang.

BNPB juga mencatat, berdasarkan data Posko Tanggap Gempa Lombok, hingga hari ini terdapat 352.793 orang mengungsi.

“Jumlah pengungsi sering berubah, banyak pengungsi yang kembali ke rumah atau bekerja di kebun pada siang hari, dan malamnya mereka kembali ke pengungsian,” menurut Sutopo.

Tim SAR gabungan, kata Sutopo, juga masih berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun bangunan runtuh dan longsor.

Sementara distribusi bantuan logistik dan air bersih ke pengungsian, ujar Sutopo, terkendala akses jalan yang rusak, juga minimnya transportasi menuju perbukitan yang jalurnya sempit.

“Untuk mengatasi ini, kami menggunakan 3 helikopter dari BNPB, TNI dan Basarnas. Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda, selimut, makanan siap saji, terpal alas tidur, sanitasi, air bersih, perbaikan jaringan komunikasi, listrik, kendaraan distribusi logistic dan kebutuhan dasar sehari-hari,” tutur Sutopo.

Gempa tektonik berkekuatan 7 skala richter mengguncang Lombok, Minggu malam, pukul 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami dan mengakhirinya pada pukul 20.25 WIB. BMKG juga menyebutkan jika ini merupakan gempa utama dari rangkaian gempa sebelumnya.

Lokasi gempa tak jauh dari pusat gempa sepekan sebelumnya yang berkekuatan 6,4 skala richter dan mengguncang Bali, Lombok, hingga Sumbawa. Gempa pekan lalu itu menewaskan 17 orang, 365 terluka dan membuat ribuan orang mengungsi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın