Korban tewas akibat longsor di Filipina capai 22 orang
Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat di wilayah Cebu, Filipina

Naga
Zehra Ulucak
NAGA
Korban tewas akibat tanah longsor yang disebabkan hujan lebat di wilayah Cebu, Filipina meningkat menjadi 22 orang, Kamis.
Pejabat polisi, Debold Sinas mengungkapkan bahwa pemerintah telah menginstruksikan evakuasi kepada 1.200 warga ke tempat yang aman.
Sinas menuturkan bahwa sekitar 270 tentara dan polisi dikerahkan ke wilayah itu untuk mengamankan penduduk setempat agar tidak kembali ke desa-desa yang berisiko.
Pihak berwenang mengurangi jumlah personil yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan di sana mengingat adanya potensi peristiwa longsor baru.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikabarkan akan mengunjungi kota Naga siang ini.
Kemarin pihak berwenang melaporkan bahwa 30 rumah di dua desa tertimbun tanah, sebanyak 21 jasad telah ditemukan, lebih dari 60 orang dinyatakan hilang.
Beberapa orang yang tertimbun tanah meminta pertolongan dengan menulis pesan melalui telepon genggam mereka.
Operasi penyelamatan masih berlanjut. Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah karena masih banyak warga yang terperangkap di bawah tanah.
Topan Mangkhut menghantam wilayah persisir utara negara itu pada Sabtu pagi hingga Minggu malam - telah mengakibatkan bencana longsor, dan menewaskan 81 orang.
Pada Kamis, Kementerian Luar Negeri Turki menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban banjir dan tanah longsor di Filipina.