Nasional

Kadispen AL ungkap kronologis kebakaran KRI Rencong-622

Kobaran api yang semakin membesar membuat kapal black out (listrik mati total) dan di saat bersamaan api merambat mendekati gudang amunisi kapal

Megiza Soeharto Asmail  | 11.09.2018 - Update : 12.09.2018
Kadispen AL ungkap kronologis kebakaran KRI Rencong-622 Ilustrasi: Salah satu prajurit KRI Bima Suci membaca koordinat kapal saat Sail Sabang, 3 Desember 2017. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Jakarta

Megiza Asmail

JAKARTA

Api yang membakar KRI Rencong-622 di perairan Sorong pada Selasa pagi dipastikan berasal dari ruang gas turbin. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Gig Jonias Mozes Sipasulta, dalam keterangannya kepada Anadolu Agency, mengatakan api muncul setelah proses pemanasan gas turbin macet.

"Sekitar pukul 07.00 WIT kapal melaksanakan pemanasan Gas Turbin (GT), dimulai dengan start APU. GT sempat hidup dan kemudian mati, saat di periksa pada  kontrol GT indikator tidak ada kelainan. Akan tetapi pada saat dicek ke  ruang GT tiba-tiba muncul api," ujar Laksamana Gig, Selasa.  

Api yang datang ketika KRI Rencong-622 menuju dermaga umum Sorong untuk melaksanakan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong itu sontak membuat prajurit KRI langsung melaksanakan peran kebakaran.

"Setelah ditangani oleh Tim PEK KRI Rencong-622 api tetap membesar. Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di perairan Sorong," jelas Laksamana Gig. 

Kobaran api yang semakin membesar, kata dia, membuat kapal black out (listrik mati total) bersamaan dengan api yang merambat mendekati gudang amunisi kapal. 

Untuk menghindari korban jiwa karena rawan ledakan, Komandan KRI memutuskan untuk melaksanakan peran peninggalan bagi seluruh ABK KRI Rencong-622.

"Pada saat proses kebakaran terjadi Komandan KRI Rencong-622 tetap berupaya melaksanakan penyelamatan kapal sesuai prosedur  yang berlaku, juga melaporkan dan berkordinasi terus dengan komando atas tentang kondisi yang dihadapi di lapangan," tutur Laksamana Gig.

Namun, imbuh dia, dengan berbagai upaya penyelamatan yang dilaksanakan, karena kebakaran makin membesar dan tidak dapat ditanggulangi lagi  maka Komandan memutuskan seluruh anggota untuk  meninggalkan kapal. 

"Hingga akhirnya kapal tidak dapat terselamatkan lagi dan kapal tenggelam pada posisi Lego jangkar dekat Pulau Yefdoif di perairan Sorong," kata dia.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. ABK KRI Rencong-622 yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong, beserta beberapa peralatan penting yang dapat diamankan.

KRI Rencong-622 merupakan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) yang dibuat di Galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan, pada tahun 1979. Kapal ini didesain sebagai kapal berkecepatan tinggi dengan badan kapal terbuat dari aluminium. 

"Dalam waktu dekat, TNI AL akan membentuk Tim Investigasi untuk  mencari secara menyeluruh penyebab terjadinya kebakaran dan diharapkan dari hasil investigasi ini dapat dijadikan bahan evaluasi guna mengantisipasi serta menghindari kejadian serupa di masa yang akan datang," tukas Laksamana Gig.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.