Jumlah korban meninggal gempa Sulawesi Tengah capai 384
Jumlah tersebut hanya untuk daerah terdampak di Palu, ibu kota provinsi Sulawesi Tengah

Jakarta Raya
Dandy Koswaraputra
JAKARTA
Pemerintah kembali mengumumkan jumlah korban akibat gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 384 orang dan 540 lainnya luka.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa jumlah tersebut hanya untuk daerah terdampak di kota Palu, ibu kota provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami belum bisa mengakses area Donggala karena jalur komunikasi terputus,” kata Sutopo saat diwawancarai televisi nasional.
Dia mengatakan saat ini para korban ditangani oleh beberapa rumah sakit si Palu, seperti Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Samaritan, dan Rumah Sakit Wirabuana.
Menurut Sutopo, BNPB saat ini tengah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk membantu mencapai area-area yang saat ini tıdak bisa dijangkau.
Pada kesempatan terpisah, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera mengirimkan rumah sakit terapung dan sejumlah dokter spesialis tulang untuk menolong korban luka akibat gempa dan tsunami.
“Pasukan TNİ dan dokter ahli tulang akan segera dikirimkan,” kata Panglima dalam konferensi pers, Sabtu.
Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi mengerahkan personel untuk membantu menangani korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Total relawan PMI yang dikerahkan hingga saat ini sebanyak 32 relawan dengan spesialisasi evakuasi, logistik, pertolongan pertama, perawat, sanitasi air dan kesehatan, posko, dan dapur umum, kata PMI dalam situs resminya.
PMI juga telah mengirimkan logistik darurat berupa 200 selimut, 200 tikar, 500 jeriken, dan 200 sarung dan dana tanggap darurat sebesar Rp100 juta.
Sebelumnya, Menteri Sosial Agus Gumiwang meminta kepala daerah di Sulawesi Tengah agar mengeluarkan surat pernyataan tanggap darurat agar daerah terdampak mudah mendapatkan akses bantuan.
“Gubernur Sulteng, Bupati Donggala, dan Wali Kota Palu agar segera mengeluarkan surat pernyataan tanggap darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada," kata Agus kepada jurnalis saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan dengan adanya surat pernyataan tanggap darurat, maka daerah yang dilanda bencana akan diberi kemudahan akses seperti pengerahan personel, penggunaan anggaran, penggunaan peralatan, dan lainnya.