Jalan lempang Hadi Tjahjanto menuju kursi Panglima TNI
Sebelumnya nama Hadi Tjahjanto sudah disebut-sebut sebagai calon terkuat menjadi Panglima TNI, karena memiliki kedekatan dengan Presiden RI Joko

Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Setelah memperoleh rekomendasi Presiden RI Joko Widodo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Dia dipetakan untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun Maret 2018 mendatang.
Sebelumnya nama Hadi Tjahjanto sudah disebut-sebut sebagai calon terkuat menjadi Panglima TNI, karena memiliki kedekatan dengan Presiden RI Joko Widodo. Hadi pernah menjabat Sekretaris Militer Presiden RI Joko Widodo pada 2015-2016.
Ketimbang bakal calon panglima lainnya, Hadi yang baru berusia 53 tahun terhitung muda. Kepala Staf Angkatan Darat Mulyono saat ini berusia 56 tahun dan Kepala Staf Angkatan Laut Ade Supandi 57 tahun. Dia memiliki waktu lebih panjang untuk menjadi Panglima TNI sebelum masa pensiun di usia 58 tahun.
Pria kelahiran Malang ini lulus Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987.
Selepas lulus, Hadi mengawali kariernya dengan bertugas di Skuadron Udara 4 yang bermarkas di Landasan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Skuadron 4 bertugas mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Sebagai pilot, tugas Hadi mengendalikan pesawat angkut Cassa.
Pada 1993, kariernya naik menjadi Kepala Seksi Latihan Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh. Selepas itu, mulai 1996 dia tak lagi mengurusi pesawat angkut ringan, melainkan menjadi Komandan Flight Ops "A"pesawat angkut berat Flightlat Skuadron Udara 32 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh.
Tahun berikutnya dia memimpin pendidikan penerbang, sebagai Komandan Flight Skuadron Pendidikan 101 Lanud Adi Soemarmo. Tahun berikutnya, 2008, dia menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarmo. Pada tahun yang sama ia menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Tahun berikutnya dia juga menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto.
Memasuki tahun 2000 dia dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto, kemudian menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I pada tahun berikutnya. Tahun 2004, dia menjadi Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara.
Berikutnya dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh tahun 2006, dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara pada 2007
Pada 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Lanud Adisumarmo. Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU dan menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerkan Sekretaris Negara.
Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional.
Hadi menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU selama dua tahun, 2013-2015. Selepas itu ia sempat menjabat sebagai Komandan Lanud Abdulrachman Saleh mulai April 2015, lantas tiga bulan kemudian menjadi Sekretaris Militer Presiden RI Joko Widodo. Saat menjadi Sekretaris Militer Presiden itu pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda.
Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Kemudian Hadi menjabat KSAU sejak Januari 2017 hingga sekarang.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.