Indonesia: Petisi kemerdekaan Papua di PBB tidak sah
Sebuah petisi yang dibuat oleh kelompok separatis Papua dikabarkan telah dikirim saat gelaran PBB di New York

Jakarta
Erric Permana
JAKARTA
Pemerintah Indonesia dengan tegas menyatakan tidak mengakui petisi referendum kemerdekaan Papua Barat yang beredar pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, Amerika Serikat.
Wiranto mengakui petisi referendum tersebut sempat beredar di PBB. Kelompok separatis, kata dia, menyerahkan petisi itu kepada Duta Besar Venezuela untuk PBB yang juga menjabat sebagai Ketua Kolonisasi PBB Rafel Ramirez.
“Benar saya mendapatkan petisi itu tapi itu tidak sah dan bisa muncul dari siapa saja,” ujar Wiranto di Jakarta, Jumat.
Meski demikian, Wiranto menegaskan, pemerintah Indonesia menganggap petisi itu tidak sah. Bahkan, Ramirez membantah adanya petisi yang masuk.
“Hari ini secara resmi beliau [Rafel Ramirez] minta maaf [kepada Indonesia],” klaim Wiranto.
Dia menambahkan petisi untuk memisahkan Papua dari Indonesia akan terus muncul dari pihak yang sering membangun opini ketidakadilan yang dilakukan pemerintah.
Sebelumnya, Aktivis Gerakan Pembebasan Papua Barat Benny Wenda mengungkapkan petisi rahasia mengenai referendum kemerdekaan Papua Barat telah dikirim ke PBB.
Petisi itu diklaim telah disetujui oleh 1,8 juta warga asli Papua Barat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.