Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Indonesia dan Malaysia gelar Operasi Tindakan Maritim Malaysia-Indonesia (Optima Malindo) seri 27B/18 di Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Kepala Subbagian Humas Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Mayor Marinir Mardiono mengatakan operasi yang digelar sepanjang 20-30 September 2018 melibatkan tujuh kapal patrol dari instansi maritim Indonesia, tiga pesawat patrol udara maritim dan 11 kapal patrol instansi maritim Indonesia.
“Operasi ini dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengatasi gangguan keamanan laut di perairan perbatasan kedua negara, khususnya di Selat Malaka,” ujar Mardiono, Selasa, dalam siaran pers.
Dari Indonesia, kata Mardiono, alutsista itu di antaranya KN Bintang Laut 4801 milik Bakamla RI. Juga KRI Silea 858 dan KRI Sigorut 864 dari TNI Angkatan Laut, KP Taka 3010 dari Polisi Air, KP-Hiu Macan Tutul 02 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta BC 7004 dari Direktorat Jenderal Bea Cukai.
Mardiono mengatakan operasi bersama ini berhasil mengamankan berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran di laut. Ini merupakan operasi yang digelar dua kali dalam setahun, hasil rapat Tim Perancang Operasi Maritim (TIPOM) oleh Bakamla RI dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
Operasi bersama ini, lanjut Mardiono akan resmi ditutup Jumat esok di Medan dan dihadiri pejabat maritim kedua negara.
Bakamla berharap operasi bersama ini dapat meminimalisir ancaman keamanan dan keselamatan laut, khususnya di Selat Malaka.
“Selain itu kegiatan ini juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan baik antar kedua negara, khususnya antar aparat keamanan maritim di Indonesia dan Malaysia,” ujar dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
