Nasional

Indonesia Ferry percepat port time untuk pengungsi Bali ke Lombok

Sejak Minggu sore, Pelabuhan Padangbai mengalami lonjakan penumpang hingga 191 persen

Megiza Soeharto Asmail  | 27.11.2017 - Update : 27.11.2017
Indonesia Ferry percepat port time untuk pengungsi Bali ke Lombok Ilustrasi kapal Ferry ( Xaume Olleros - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Megiza Asmail

JAKARTA

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Yanus Lentanga mengatakan operasional kapal yang berada di lintasan Padangbai-Lembar akan ditingkatkan menyusul lonjakan penumpang pejalan kaki dan roda dua dari Bali menuju Lombok.

Dari total 36 unit kapal yang ada di jalur tersebut, kata Yanus, terdapat 15 unit kapal yang siap beroperasi reguler setiap harinya.

“ASDP akan mengoptimalkan empat unit kapal yang beroperasi di lintasan ini. Kami juga mempercepat port time dari biasanya sekitar 1,5 jam sampai 2 jam, sekarang menjadi 1 jam saja,” kata Yanus dalam keterangan resminya yang diterima Anadolu Agency, Senin.

Meski terjadi peningkatan penumpang, sampai saat ini belum ada penambahan loket tiket baik di Padangbai, Bali, maupun yang di Lembar, Lombok.

“Namun, jika terjadi lonjakan yang signifikan, kami akan tambah loket penumpang dan kendaraan dari jumlah eksisting saat ini,” ujar dia.

Sementara itu, dari pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang dilaporkan lalu lintas penumpang masih normal dan terkendali.

Dari total 52 unit kapal eksisting di lintasan Ketapang-Gilimanuk, beroperasi reguler 32 unit kapal yang siap melayani pengguna jasa.

Pelabuhan Gilimanuk juga siap melayani lalu lintas bus yang mengangkut calon penumpang pesawat dari Denpasar yang akan dialihkan penerbangannya ke bandara Banyuwangi ataupun Juanda, Surabaya.

Berdasarkan data Posko Padangbai, sejak Minggu sore terjadi peningkatan penumpang pejalan kaki yang menyeberang dari Padangbai ke Lombok.

Jika biasanya pelabuhan Padangbai melayani penumpang sebanyak 175 orang menuju Lombok, kenaikan melonjak tajam hingga 191 persen dengan jumlah penumpang mencapai 509 orang.

Kenaikan juga diikuti penumpang yang menggunakan sepeda motor, dari rata-rata harian 400 unit menjadi 537 unit atau terjadi peningkatan 34 persen.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi memastikan jika terjadi lonjakan pengguna jasa penyeberangan maka akan diberlakukan skenario pola operasi sangat padat.

Sejumlah strategi telah disiapkan, mulai dengan optimalisasi alat produksi dan pengoperasian kapal berukuran besar, percepatan port time, penambahan trip, penambahan loket, penyediaan kantong parkir di luar pelabuhan, dan prioritas layanan di pelabuhan yang mengalami lonjakan trafik.

“Jika terjadi lonjakan penumpang signifikan di lintasan Ketapang-Gilimanuk, kami akan alihoperasikan kapal berukuran besar dari lintasan lain. Kami juga akan tambah kapal di lintasan long distance ferry Surabaya-Lombok dengan mengoperasikan KMP Jatra III,” sebutnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.