Indonesia, AS perkuat kerjasama ekonomi dan konter-terorisme
Selain bicara soal kerja sama dua negara, Presiden Jokowi juga mengundang Presiden Trump untuk berkunjung ke Indonesia.

Hayati Nupus
JAKARTA
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat memperkuat kemitraan strategis di bidang ekonomi dan pemberantasan terorisme.
Kesepakatan itu dilakukan pada pertemuan bilateral keduanya di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu.
Trump berharap pertemuan itu akan menghasilkan banyak kesepakatan antara Indonesia dan AS.
“Saya berharap kita menjadi teman dan bisa menghasilkan banyak kesepakatan. Kita memang sudah memiliki relatif banyak kerja sama ekonomi,” katanya.
Sementara itu Jokowi menyampaikan perkembangan ekspor kelapa sawit Indonesia ke AS.
Selain kelapa sawit, produk ekspor Indonesia ke AS selama ini berupa tekstil, sandal dan makanan laut. Sementara impor dari AS ke Indonesia berupa pesawat terbang, mesin dan kedelai.
Tahun 2016, nilai kerja sama Indonesia-AS berkisar USD23,44 miliar. Angka itu berikut surplus sebanyak USD8,84 miliar.
Soal pemberantasan terorisme, Joko Widodo menyampaikan pentingnya menumpas jaringan terorisme di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara.
“Berkurangnya pergerakan ISIS di Syiria dan Iraq mengharuskan kita memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan mereka di daerah lain, termasuk Asia tenggara. Penyerangan dan pendudukan grup teroris di Marawi, Filipina, merupakan bukti meningkatnya ancaman terorisme,” ujar Joko Widodo dalam pernyataan persnya.
Pada pertemuan yang sama Joko Widodo juga mengatakan ada banyak penggemar Trump di Indonesianya. Oleh karena itu Jokowi mengundang Trump untuk berkunjung ke Indonesia.
Menjawab ajakan itu, Trump mengatakan bahwa Indonesia adalah teman yang sangat menyenangkan dan suatu hari ia akan berkunjung ke Indonesia.
Sesuai pertemuan, Joko Widodo mengunggah foto keduanya tengah berbincang lewat akun Twitter @Jokowi. “Ternyata Donald Trump suka melucu,” tulis Jokowi.