Nasional

Gunung Agung kembali berstatus Awas

Tingkat erupsi terus meningkat

Erric Permana  | 27.11.2017 - Update : 27.11.2017
Gunung Agung kembali berstatus Awas BALI, INDONESIA - 26 NOVEMBER: Langit merah terang terlihat dari desa Besakih, Kabupaten Karangasem, 7 kilometer dari Gunung Agung yang meletus di Bali, Indonesia pada tanggal 26 November 2017. Gunung Agung masih meletus dan memuntahkan abu, pasir, batu dan gas ke langit. Letusan terakhir Gunung Agung terakhir terjadi pada tahun 1963, yang menyebabkan lebih dari 1.500 korban jiwa. ( Mahendra Moonstar - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) sejak 27 November 2017 pukul 06.00 WITA. Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api.

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Erupsi Gunung Agung terus meningkat. Tingkat erupsi Gunung Agung meningkat dari fase freatik ke magmatik.

"Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak," ujar Sutopo melalui rilis resmi BNPB yang diterima Anadolu.

Dia meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung dan wisatawan tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah.

BNPB pun menambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.

"Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km dihimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang," pungkas Sutopo pada Senin.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.