Ditolak keluarga, pemerintah akan makamkan jenazah pelaku bom Surabaya
Selain pihak keluarga, warga dan kepala desa di Banyuwangi juga menolak pemakaman satu keluarga yang meledakkan diri itu

Jakarta Raya
Shenny Fierdha
JAKARTA
Polisi mengatakan bahwa pemerintah akan memakamkan jenazah keluarga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, jika keluarga tetap menolak memakamkan mereka.
Keluarga besar pelaku menolak memakamkan jenazah Dita Oepriarto (47) dan istrinya Puji Kuswati (48) beserta keempat anaknya yakni Yusuf Fadil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12), dan Pamela Riskita (9) yang meledakkan bom di tiga gereja yang berbeda di Surabaya pada Minggu pagi.
"Tidak bisa dipaksakan. Kalau menolak, itu hak keluarga. Nanti pemerintah yang memakamkan," ucap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Jakarta, Senin malam.
Dia mencontohkan bahwa di Jakarta ada Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, yang sering dijadikan tempat peristirahatan terakhir bagi jasad tak dikenal maupun ditolak.
Sebelumnya, keluarga besar pelaku yang berada di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menolak untuk mengebumikan jenazah keenam pelaku dengan alasan para pelaku tercatat sebagai warga Surabaya, bukan warga Banyuwangi.
Mereka menilai alangkah baiknya keenamnya dimakamkan sesuai alamatnya di Surabaya.
Selain pihak keluarga, warga dan kepala desanya juga menolak dengan alasan yang sama.
Bom bunuh diri yang dilancarkan oleh Dita sekeluarga di tiga gereja Surabaya telah menewaskan 18 orang termasuk para pelaku.
Si bapak, Dita, yang merupakan pemimpin kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cabang Surabaya, mengendarai mobilnya ke Gereja Pantekosta dan meledakkannya di sana.
Puji dan dua anak perempuannya yaitu Fadhila dan Pamela meledakkan bom bunuh diri di halaman Gereja Diponegoro (bom dipasang di pinggang Puji).
Kedua anak laki-laki mereka, Yusuf dan Firman mengendarai motor ke Gereja Santa Maria Tak Bercela sambil memangku bom dan bom meledak ketika motor mereka baru melewati gerbang masuk gereja.