Politik, Regional

ASEAN perkuat kerja sama keamanan siber dan intelijen

Internet juga tidak luput digunakan oleh pelaku kejahatan termasuk terorisme

İqbal Musyaffa  | 13.11.2018 - Update : 13.11.2018
ASEAN perkuat kerja sama keamanan siber dan intelijen Ilustrasi. Menteri luar negeri dan perwakilan negara-negara ASEAN menghadiri Pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN ke-22 di Singapura pada 13 November 2018. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

SINGAPURA

Negara-negara anggota ASEAN membahas penguatan kerja sama keamanan khususnya keamanan siber dan intelijen dalam pertemuan ASEAN Political Security Community Council di Singapura, Selasa. 

Pertemuan tersebut dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 33.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Wiranto mengatakan kemajuan teknologi khususnya terkait penggunaan internet sangat luar biasa di ASEAN dengan pengguna yang mencapai 330 juta orang.

“Tapi internet juga tidak luput digunakan oleh pelaku kejahatan termasuk terorisme,” ujar Menteri Wiranto.

Para pelaku kejahatan menurut dia, sering menggunakan internet untuk cuci otak, propaganda, pelatihan, ataupun pendanaan sehingga kerja sama di bidang keamanan siber menjadi sangat penting.

Para negara ASEAN dalam pertemuan tersebut tambah Menko Wiranto, saling berbagi pengalaman untuk memperkaya upaya menghadapi terorisme melalui siber.

“Upaya melawan terorisme dan kejahatan siber tidak akan cukup kalai kita tidak update karena penggunaan internet untuk terorisme terus berkembang,” tegas dia.

Selain itu, Menteri Wiranto mengatakan para negara-negara ASEAN juga mematangkan pembahasan tentang konsep Our Eyes untuk berbagi informasi intelijen.

Konsep ini merupakan usulan dan inisiatif dari Kementerian Pertahanan Indonesia pada tahun 2017 lalu.

“Konsep ini dalam kapasitas kerja sama yang menyeluruh untuk berbagi informasi intelijen dalam menghadapi kejahatan internasional,” jelas dia.

Kejahatan internasional imbuh dia, tidak mengenal batas negara dan undang-undang yang berlaku di sebuah negara. Oleh karena itu, kejahatan internasional tidak bisa dihadapi oleh negara secara sendirian.

Melalui konsep Our Eyes, Wiranto menjelaskan kejahatan yang terjadi di suatu negara bisa diketahui dan dipahami oleh negara lainnya di ASEAN sehingga bisa menyusun rencana dan strategi yang lebih valid untuk melawan kejahatan lintas batas yang mengarah ke negara-negara ASEAN.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.