Ekonomi

Uang beredar di Indonesia Rp695 triliun, terbanyak dalam tiga tahun

Bank Indonesia mengatakan peredaran uang tergantung dengan pertumbuhan ekonomi

İqbal Musyaffa  | 05.01.2018 - Update : 05.01.2018
Uang beredar di Indonesia Rp695 triliun, terbanyak dalam tiga tahun

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA 

Bank Indonesia merilis jumlah uang yang beredar tahun 2017 merupakan yang terbanyak dalam tiga tahun terakhir.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi pada Jumat sore mengatakan selama tahun 2017 jumlah uang yang beredar sebanyak Rp694,8 triliun lebih besar 13,4 persen dari peredaran uang tahun 2016 yang berjumlah Rp612,6 triliun.

Pada tahun 2015 jumlah uang yang beredar bahkan jauh lebih kecil lagi yaitu sebesar Rp586,8 triliun. Menurut Suhaedi, peredaran uang tergantung dengan pertumbuhan ekonomi.

“Kegiatan ekonomi tahun 2017 lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya terutama di beberapa daerah,” jelas dia.

Dengan demikian, kebutuhan uang kartal tahun ini menjadi lebih banyak, kata Suhaedi.

Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan uang kartal tersebut BI mencetak 11,026 miliar lembar uang kertas dengan pecahan tertinggi Rp100 ribu sejumlah Rp454 triliun.

Kemudian untuk kebutuhan uang logam, BI mencetak 2,29 miliar uang logam dengan peredaran tertinggi pecahan Rp500 sebesar Rp3,8 triliun. Seluruh percetakan uang ujar Suhaedi dilakukan oleh Perum Peruri.

Suhaedi menekankan secara umum ketersediaan uang tunai di 44 kantor kas BI seluruh Indonesia berada pada posisi aman dan sanggup untuk memenuhi setara untuk 2,85 bulan penarikan uang tunai (outflow) oleh perbankan ataupun pemda bila sewaktu-waktu membutuhkan.

“Jumlah outflow 2017 sebesar Rp684,9 triliun naik 12,2 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Suhaedi.

Selanjutnya untuk total inflow atau uang yang disetorkan perbankan ke BI sepanjang 2017 naik 3,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp603,6 triliun.

“Kita memiliki kemampuan untuk menghadirkan rupiah ke seluruh negeri secara signifikan,” tegas dia.

Suhaedi juga menjelaskan Bank Indonesia telah mendistribusikan uang kartal ke seluruh wilayah Indonesia pada 2017 melewati kantor perwakilan ataupun kantor kas BI seluruh provinsi sebesar Rp311,1 triliun lebih besar 23,6 persen dari tahun 2016 yang sejumlah Rp251,6 triliun.

“BI kerja sama dengan perbankan dengan membentuk kantor kas titipan untuk pendistribusian uang tunai,” tambah dia.

Saat ini menurut Suhaedi sudah terdapat 114 kantor kas titipan untuk melayani kebutuhan masyarakat selain juga melalui 44 kantor perwakilan BI.

“Sebaran kantor kas titipan ada di semua provinsi termasuk di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil,” ungkap Suhaedi.

Suhaedi menambahkan, BI juga menggandeng pegadaian dan kantor pos untuk memastikan uang kartal dapat terdistribusi merata ke seluruh daerah Indonesia.

“Kita juga memastikan uang yang beredar berada dalam kondisi layak edar dengan menggandeng 26 perusahaan jasa pengelola uang rupiah yang resmi,” tambah dia.

- Peredaran uang 2018 akan lebih banyak

Menurut Suhaedi, BI akan mengedarkan uang lebih banyak pada tahun 2018 seiring semakin membaiknya kondisi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dalam mengedarkan uang, kita menghitung asumsi makro, pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, serta karakteristik masing-masing daerah,” jelas Suhaedi.

Namun, dia tidak mengungkap persentase besaran kenaikan peredaran uang pada tahun ini. BI sudah memperkirakan akan terjadi permintaan uang kartal yang lebih banyak, terlebih lagi tahun ini adalah tahun politik, kata dia.

"BI akan terus memastikan ketersediaan pasokan uang dan kondisi kelayakan edar uang untuk memenuhi seluruh kebutuhan uang kartal oleh masyarakat," kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın