Ekonomi

Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia membaik

Gini ratio penduduk Indonesia pada September 2019 sebesar 0,380, membaik dari posisi Maret 2019 yang sebesar 0,382 dan juga September 2018 yang sebesar 0,384

Iqbal Musyaffa  | 15.01.2020 - Update : 15.01.2020
Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia membaik Ilustrasi: Suasana di salah satu kawasan kumuh Jakarta. (Jefri Tarigan - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk (gini ratio) Indonesia pada September 2019 membaik.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan gini ratio penduduk Indonesia pada September 2019 sebesar 0,380, membaik dari posisi Maret 2019 yang sebesar 0,382 dan juga September 2018 yang sebesar 0,384.

“Untuk menurunkan ketimpangan tidak mudah dan tidak bisa seketika,” kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan tingkat ketimpangan di perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk pedesaan.

Tingkat gini ratio penduduk perkotaan pada September 2019 sebesar 0,391 sedikit membaik dari posisi Maret 2019 yang sebesar 0,392.

Sementara gini ratio penduduk pedesaan pada September sebesar 0,315 membaik dari Maret 2019 yang sebesar 0,317.

“Ketimpangan penduduk perkotaan lebih tinggi dari pedesaan dan saya pikir ini terjadi hampir di setiap negara,” jelas Suhariyanto.

Bila dilihat berdasarkan provinsi, gini ratio tertinggi terjadi di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,428 sementara gini ratio terendah berada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,262.

Sebagai informasi, nilai gini ratio berada di antara 0 dan 1 yang berarti semakin tinggi nilai gini ratio, maka tingkat ketimpangan pengeluaran penduduknya semakin tinggi.

“Untuk mengukur ketimpangan atau kesenjangan pengeluaran penduduk, BPS menggunakan indikator gini ratio dan distribusi pengeluaran menurut World Bank,” ujar Suhariyanto.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.