Tiga pesawat Boeing 737-800NG di Indonesia berhenti operasi
Ketiga pesawat tersebut terdiri dari 1 pesawat milik Garuda Indonesia dan 2 pesawat milik Sriwijaya Air

Jakarta Raya
JAKARTA
Terdapat tiga pesawat Boeing 737-800 New Generation di Indonesia yang tidak lagi melayani penumpang karena adanya dugaan keretakan pada beberapa bagian.
Ketiga pesawat tersebut terdiri dari 1 pesawat milik Garuda Indonesia dan 2 pesawat milik Sriwijaya Air.
Garuda Indonesia telah mengandangkan satu pesawat Boeing 737-800NG akibat dugaan adanya keretakan pada pickle fork pesawat setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa pesawat yang memiliki 30.000 siklus terbang (flight cycle).
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan terdapat tiga unit Boeing NG milik Garuda yang sudah mencapai flight cycle 30.000 dan satu pesawat di antaranya telah dikandangkan akibat adanya dugaan retakan tersebut sejak 5 Oktober lalu.
“Mayoritas pesawat Boeing Seri NG yang dioperasikan Garuda Indonesia masih tergolong baru, sehingga banyak yang belum mencapai angka flight cycle tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu.
Ikhsan menjelaskan pemeriksaan terhadap Boeing Seri NG tersebut sehubungan dengan adanya pengumuman dari Federal Aviation Administration (FAA) terkait Continued Airworthiness Notification to the International Community (CANIC) mengenai himbauan pemeriksaan Armada B737-800 NG.
Garuda Indonesia telah menjalankan prosedur inspeksi dan pemeriksaan komprehensif terhadap armada B737-800NG yang dioperasikan yang telah mencapai 30 ribu siklus terbang (flight cycle).
Saat ini Garuda Indonesia tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut bersama Boeing.co sebagai pabrikan pesawat atas temuan tersebut dan telah menyampaikan klaim kepada Boeing, namun belum ada detail dari klaim yang diajukan tersebut.
“Kami juga terus melaksanakan koordinasi intensif bersama Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan dalam menindaklanjuti laporan FAA tersebut tentunya dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan penerbangan sesuai regulasi yang berlaku,” ungkap Ikhsan.
Dia menekankan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya.
Hal tersebut sejalan dengan value aspek “safety” sebagai “core” operasional perusahaan yang sudah tertanam dalam budaya kerja jajaran karyawan dan lini operasional Garuda Indonesia.
Sementara itu, Sriwijaya Air menggunakan lima pesawat jenis 737 NG dengan dua di antaranya mengalami keretakan di sekitar sayap pesawat.
Meskipun ada pesawat yang mengalami keretakan, namun Sriwijaya tidak berencana meminta ganti rugi kepada Boeing berdasarkan pernyataan dari Direktur Teknik Sriwijaya Air Romdani Ardali Adang.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.