
Jakarta Raya
JAKARTA
Thai Airways International mengumumkan telah memangkas 240 posisi eksekutif sebagai proses restrukturisasi kebangkrutan.
Pengumuman itu datang ketika perusahaan mendekati tenggat waktu menyerahkan rencana restrukturisasi ke pengadilan untuk persetujuan kreditur.
Pemangkasan level eksekutif ini juga buah dari dampak pandemi virus korona yang memukul keuangan maskapai.
"Jumlah posisi eksekutif telah dikurangi dari 740 menjadi sekitar 500," kata Thai Airways dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Batas waktu pengadilan bagi Thai Airways untuk mengajukan rencana restrukturisasi adalah 2 Maret, setelah itu kreditor maskapai akan mempertimbangkan apakah restrukturisasi akan dilanjutkan.
Thai Airways, yang memiliki sekitar 21.000 karyawan, mengaku telah menawarkan perjanjian pengunduran diri secara sukarela, tetapi tidak merinci berapa banyak staf yang telah menyetujuinya.
Pertumbuhan ekonomi Thailand terpuruk di angka minus 6,1 persen pada 2020, di tengah guncangan akibat pandemi Covid-19.
Angka ini jauh ketimbang perkiraan pemerintah bahwa kontraksi hanya akan berkisar di angka 3,5 menjadi 4,5 persen.
Ini adalah kontraksi terburuk Thailand sejak dua dekade lalu, ketika negara itu harus menghadapi penurunan ekonomi 7,6 persen selama krisis keuangan Asia pada 1997.