Ekonomi

Surat kabar masih jadi media paling dipercaya konsumen di dunia

Konsumen memang lebih banyak mengakses media digital dan sosial media tapi tetap lebih percaya saluran konvensional

Muhammad Nazarudın Latıef  | 24.01.2020 - Update : 27.01.2020
Surat kabar masih jadi media paling dipercaya konsumen di dunia Ilustrasi: Surat kabar dan majalah. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Surat kabar dan saluran promosi konvensional di seluruh dunia masih menjadi media yang paling terpercaya para konsumen di seluruh dunia.

Laporan Real Life vs Digital Life Nielsen menunjukkan konsumen global memang lebih sering mengakses internet dan media sosial, namun mereka lebih percaya pada media yang lebih tradisional seperti surat kabar, majalah, dan papan iklan. Sedangkan kepercayaan pada media digital lebih rendah.

Menurut riset tersebut, surat kabar bahkan paling dipercayai oleh generasi milenial yang selama ini diidentifikasi dengan kehidupan digital.

Di sisi lain, baby boomers skeptis terhadap semua saluran namun memiliki preferensi terhadap surat kabar dan generasi silent memiliki preferensi yang jelas terhadap surat kabar.

"Dengan semakin populernya jejaring sosial tidak mengherankan jika penggunaannya, menyebar di antara semua generasi, masuk ke kehidupan sehari-hari konsumen,” ujar Sue Temple, Vice-President, Global Consumer Insights, Nielsen dalam siaran persnya, Jumat.

“Namun demikian, kualitas komunikasi digital belum berkembang. Dunia digital berhadapan dengan masalah berita palsu, penipuan, pelanggaran privasi data.

“Konsumen merespons dengan kurangnya kepercayaan pada informasi yang dibagikan melalui media baru,” ujar Sue Temple.

Di sisi lain, konsumen di dunia masih suka berbicara langsung dengan para penjual (talking) daripada hanya melihat barang dagangan melalui media sosia (tapping).

Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi di dunia nyata masih sangat bermakna dibanding hanya realitas di dunia digital.

Meskipun konsumen aktif secara online, namun word of mouth atau percakapan dalam kehidupan nyata (58 persen) memiliki pengaruh yang lebih kuat pada pikiran konsumen dan keputusan pembelian mereka dibanding media sosial (46 persen).

“Lebih mudah bagi kita untuk mempercayai orang yang kita kenal - teman, pasangan, kolega - daripada seseorang yang tidak dikenal di media sosial,” ujar Sue.

Masyarakat di Australia, Jerman dan Korea paling mengedepankan percakapan dalam dunia nyata dibandingkan media sosial.

Menurut survei ini, produsen dan peritel harus berhati-hati saat membelanjakan anggaran iklan di media digital dan konvensional di berbagai negara, karena media yang paling dipercaya berbeda di setiap negara.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın