Ekonomi

Stabilitas ekonomi nasional masih terjaga

Inflasi kumulatif hingga September 2018 tercatat masih rendah 1,94 persen (year to date) atau sebesar 2,88 persen (year on year)

İqbal Musyaffa  | 17.10.2018 - Update : 18.10.2018
Stabilitas ekonomi nasional masih terjaga Ilustrasi: Pembangunan Indonesia. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Stabilitas ekonomi Indonesia hingga saat ini masih terjaga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan hal itu terlihat dari terjadinya deflasi dalam kurun waktu Agustus hingga September masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,18 persen meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tertekan.

“Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga produk bahan makanan, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan,” ungkap Menteri Sri.

Inflasi kumulatif hingga September 2018 menurut dia, juga tercatat masih rendah 1,94 persen (year to date) atau sebesar 2,88 persen (year on year), lebih rendah dibandingkan periode sama pada tahun 2017 sebesar 2,63 persen (year to date) atau 3,72 persen (year on year).

Terkendalinya laju inflasi ini ungkap mantan Managing Director Bank Dunia tersebut karena didukung oleh relatif stabilnya inflasi komponen inti, perlambatan inflasi administered price, serta penurunan komponen volatile food karena penurunan kenaikan harga komoditas peternakan dan hortikultura.

“Pemerintah terus menjaga stabilitas dan penguatan fundamental ekonomi sebagai landasan pertumbuhan ekonomi yang positif,” tegas Menteri Sri.

Dia menambahkan pemerintah fokus pada strategi menjaga stabilitas dan penguatan fundamental ekonomi domestik di tengah prospek pertumbuhan perekonomian global tahun 2018 yang diperkirakan mengalami perlambatan dan seiring dengan tekanan perdagangan global dan pengetatan keuangan global.

Menteri Sri juga menjelaskan kondisi external balance Indonesia yang dicerminkan oleh neraca perdagangan pada bulan September 2018 mengalami surplus sebesar USD230 juta.

Kondisi surplus tersebut disumbangkan oleh surplus perdagangan nonmigas sebesar USD1,30 miliar, sementara perdagangan migas masih mengalami defisit sebesar USD1,07 miliar.

Selain itu, kondisi surplus bulan September 2018 juga didukung oleh nilai ekspor sebesar USD14,83 miliar, yang naik 1,70 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya karena ekspor pertanian dan tambang yang tumbuh positif.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.