Ekonomi

Singapura resesi, ekonomi minus 13,2%

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menyampaikan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 42,9 persen pada kuartal kedua II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya

Pizaro Gozali Idrus  | 11.08.2020 - Update : 11.08.2020
Singapura resesi, ekonomi minus 13,2% llustrasi: Kota Singapura. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Ekonomi Singapura pada Selasa resmi mengalami resesi dengan tingkat pertumbuhan pada kuartal II tahun 2020 terkontraksi 13,2 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dalam rilisnya, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menyampaikan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 42,9 persen pada kuartal kedua II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pada perkiraan awal, ekonomi menyusut 41,2 persen pada kuartal II dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kementerian juga merevisi perkiraan ekonomi Singapura untuk setahun penuhnya.

Ekonomi Singapura diperkirakan akan mencatat kontraksi antara 5 persen sampai 7 persen pada 2020.

Kementerian menyampaikan penurunan PDB tersebut disebabkan oleh langkah-langkah Circuit Breaker atau pembatasan sosial yang diterapkan dari 7 April hingga 1 Juni 2020 untuk memperlambat penyebaran Covid-19 di Singapura.

Kondisi ini membuat kegiatan ekonomi melemah seiring pandemi yang telah melanda dunia global.

Permintaan eksternal sedang lemah di tengah penurunan ekonomi global yang disebabkan oleh Covid-19.

Hingga Senin, infeksi Covid-19 di Singapura telah mencapai 55.292 kasus, yang mayoritas berasal dari asrama pekerja migran.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın