SBI bukan untuk rebut dana SBN
SBI dan SBN memiliki profil yang berbeda sehingga tidak saling mengganggu

Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Bank Indonesia (BI) menegaskan peluncuran kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bukan untuk mengambil porsi pembiayaan untuk Surat Berharga Negara (SBN).
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah dalam diskusi di Jakarta, Selasa, mengatakan SBI dan SBN memiliki profil yang berbeda sehingga tidak saling mengganggu.
Lebih lanjut, Nanang mengatakan perbedaan SBI dengan SBN adalah adanya holding period yang ada dalam SBI selama tujuh hari sebelum dapat ditransaksikan kembali di pasar sekunder.
Langkah BI menerbitkan kembali SBI sudah berdasarkan koordinasi dengan pemerintah. “Penerbitan SBI tidak akan bersamaan dengan SBN. Kami berkoordinasi dengan pemerintah agar lelang SBI tidak berbenturan,” ungkap Nanang.
BI akan kembali melakukan lelang SBI pada bulan depan sesudah Rapat Dewan Gubernur BI. Namun, belum ditentukan tanggal pasti dan jumlah SBI yang akan dilelang.
“Kami pastikan waktunya tidak berbarengan dengan lelang SBN,” tegas Nanang.
Terakhir kali BI melakukan lelang SBI adalah pada Desember 2016. Baru kemudian kembali menerbitkan SBI pada Senin kemarin.
Dalam lelang SBI yang kembali dilakukan BI, terdapat total penawaran yang masuk sebesar Rp14,24 triliun yang terbagi ke dalam SBI tenor 9 bulan sebesar Rp7,885 triliun dan SBI tenor 12 bulan sebesar Rp6,355 triliun.
Dari proses lelang tersebut, BI mendapatkan dana dari SBI sebesar Rp5,975 triliun yang terdiri dari Rp4,18 triliun untuk SBI tenor 9 bulan dan Rp1,795 triliun untuk tenor 12 bulan.
BI menetapkan suku bunga untuk SBI 9 bulan sebesar 6,0458 persen dan untuk SBI 12 bulan sebesar 6,1734 persen. Suku bunga tersebut berada di bawah rata-rata penawaran untuk SBI 9 bulan sebesar 6,38198 persen dan untuk SBI 12 bulan 6,71515 persen.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.