Ekonomi

Purchasing Managers’ Index PMI manufaktur naik, industri lebih optimistis

Momentum ini menggambarkan percepatan tingkat pertumbuhan output dan permintaan baru hasil industri manufaktur

Muhammad Nazarudin Latief  | 01.04.2021 - Update : 08.04.2021
Purchasing Managers’ Index PMI manufaktur naik, industri lebih optimistis Aktifitas pekerja perdagangan indeks saham pada pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia pada Senin 8 Juli 2019. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia mencatatkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur dari IHS Markis sebesar 53,2 pada Maret, menunjukkan terjadinya ekspansi industri pengolahan dalam negeri, mengutip pengumuman dari Kementerian Keuangan, Kamis.

Angka ini meningkat dari level 50,9 pada Februari lalu dan merupakan data tertinggi sejak survei pertama kali digelar pada April 2011.

Menurut Kemenkeu, momentum ini menggambarkan percepatan tingkat pertumbuhan output dan permintaan baru hasil industri manufaktur.

“Indeks juga menunjukkan kenaikan solid pada kondisi bisnis yang melampaui rekor survei di Juni dan Juli 2014,” ujar Kemenkeu.

PMI manufaktur merupakan indikator untuk mengukur aktivitas industri. Makin besar angka indeks menunjukkan pembelanjaan yang tinggi terhadap barang modal dan bahan baku sehingga mengindikasikan peningkatan produksi manufaktur.

Namun masalah yang dihadapi sektor industri akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya tuntas, ujar Kemenkeu.

Pemerintah mencatat ekspor terus turun selama 16 bulan belakangan, meski angkanya relatif mereda sejak akhir tahun lalu.

Sektor industri Indonesia juga menghadapi tekanan akibat kenaikan biaya input produksi karena kesulitan mendapatkan bahan baku maupun barang modal dari luar negeri.

“Harga output industri juga meningkat, karena produsen meneruskan beban biaya input kepada konsumen,” ujar pengumuman tersebut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengklaim insentif pemerintah seperti diskon Pajak Penjualan Barang Mewah/PPnBM akan mempercepat pertumbuhan permintaan pasar.

Selain itu, vaksinasi Covid-19 yang tengah berlangsung bisa memberikan optimisme yang kuat terhadap pelaku bisnis tentang adanya pemulihan ekonomi.

“Respons yang semakin positif dari sisi produsen harus dibarengi dengan perbaikan sisi permintaan yang semakin membaik juga,” ujar dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan momentum ini harus dijaga agar pemulihan ekonomi Indonesia setelah pandemi Covid-19 semakin cepat.

Pemerintah akan menjaga momentum ini dengan mempercepat vaksinasi.

Tujuannya memulihkan kepercayaan publik, khususnya untuk meningkatkan konsumsi dan investasi.

“Fokus pemerintah pada 2021 adalah memberikan stimulus belanja masyarakat, mengingat belanja masyarakat menyumbang 57,7 persen dari PDB,” ujar dia.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın