Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 bisa di bawah 5% akibat korona

Penurunan tersebut disebabkan kinerja ekspor impor Indonesia yang terdampak penyebaran virus korona di China

Iqbal Musyaffa  | 11.02.2020 - Update : 11.02.2020
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 bisa di bawah 5% akibat korona Tim Medis dan Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan edukasi, sosialisasi, pemeriksaan dan pemberian masker gratis kepada warga di Kota tua Penagi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, pada 6 Februari 2020. Kegiatan ini dilakukan pertama kalinya untuk memonitor kesehatan warga desa Kota Tua Penagi yang merupakan lokasi pemukiman yang terdekat dari lokasi Observasi WNI yang berasal dari Wuhan, Cina di Natuna. ( Muhammad Fahmi Dolli - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 bisa berada di bawah 5% akibat penyebaran wabah virus korona.

Salah satu dampak penyebaran virus ini adalah melemahnya kinerja ekspor dan impor Indonesia, khususnya dari China.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan outlook ekonomi dan perdagangan pada tahun 2020 tidak memperhitungkan terjadinya wabah virus korona.

Menurut dia, tidak ada satu lembaga pun sebelumnya memperhitungkan dampak korona pada proyeksi 2020 karena wabah ini baru mulai menyebar di Wuhan, China jelang perayaan imlek pada akhir Januari lalu.

Kasan mengatakan, prediksi timnya dengan Bank Dunia sedikit berbeda. Bank Dunia mengatakan, setiap penurunan ekonomi China sebesar 1 persen, menyebabkan ekonomi Indonesia ikut turun sebesar 0,3 persen. Perhitungan Kasan dan timnya, dampaknya lebih kecil.

“Perhitungan di tim saya, dampaknya bukan 0,3 persen, tapi 0,23 persen pada penurunan ekonomi Indonesia dari setiap 1 persen penurunan ekonomi China,” jelas Kasan, dalam diskusi di Jakarta, Selasa.

Kasan menjelaskan hitungan tersebut bukan untuk menghibur diri, namun berdasarkan fakta dan temuan timnya.

“Kalau pertumbuhan China turun dari 6 persen menjadi 5 persen, maka ekonomi Indonesia bisa tinggal 4,7 persen,” kata dia.

Menurut dia, penurunan tersebut disebabkan oleh kinerja ekspor impor Indonesia pada Januari yang sudah mulai terdampak akibat penyebaran virus korona di China.

Kasan mengatakan otoritas China belum mengumumkan kinerja ekspor impor mereka, namun ada beberapa negara yang merupakan mitra dagang Indonesia sudah merilis data perdagangan pada Januari yang semuanya mengalami penurunan.

“Ekspor dan impor Brazil turun, Vietnam juga begitu, dan Korea Selatan juga turun,” kata Kasan.

Kasan mengatakan ada sekitar 5 hingga 6 negara yang sudah mengumumkan data perdagangan pada Januari yang seluruhnya mengalami penurunan kinerja ekspor dan impor.

Penurunan terbesar dialami Brazil dengan besaran hingga dua digit dan Korea juga sudah mengumumkan bahwa salah satu penyebab penurunan ekspor impor akibat dari virus korona.

“Ini karena aktivitas di China sebagian terhenti dan otomatis memengaruhi transaksi perdagangan dan saya bayangkan ini pasti berdampak pada Indonesia,” kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.