Ekonomi

Peran EBT dalam bauran energi primer pembangkit listrik 12,36%

Pada 2019 kapasitas pembangkit listrik EBT sebesar 10.157 megawatt meningkat dari 2018 yang sebesar 9.781 megawatt

Iqbal Musyaffa  | 09.01.2020 - Update : 10.01.2020
Peran EBT dalam bauran energi primer pembangkit listrik 12,36% Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan peran dari energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer pembangkit listrik tahun 2019 mencapai 12,36 persen.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan dalam bauran energi tersebut porsi energi fosil (BBM) juga semakin berkurang yang pada tahun 2019 hanya sebesar 4,03 persen, jauh di bawah porsi pada 2018 yang sebesar 6,04 persen.

“Porsi bauran energi primer pembangkit listrik lainnya berasal dari gas 23,11 persen dan batu bara yang dominan 60,5 persen,” ujar Menteri Arifin di Jakarta, Kamis.

Menteri Arifin mengatakan pada 2019 kapasitas pembangkit listrik EBT sebesar 10.157 megawatt meningkat dari 2018 yang sebesar 9.781 megawatt.

Dia menjabarkan kapasitas EBT terdiri dari energi hibrid sebesar 4 megawatt, bayu (angin) 154,3 megawatt, energi surya (matahari) 97,4 megawatt, bioenergi 1.884,6 megawatt, panas bumi 2.130,6 megawatt, dan air 5.885,5 megawatt.

“Tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT tahun 2019 sebesar 376 megawatt yang mayoritas berasal dari PLTP (panas bumi) sebesar 182,3 megawatt,” ujar Menteri Arifin.

Kemudian pada tahun 2020 kapasitas EBT untuk pembangkit listrik ditargetkan menjadi 10.843 megawatt.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.