Pengembangan industri halal sokong pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pasar industri halal di Indonesia, khususnya sektor makanan halal, travel, fashion, dan obat-obatan serta kosmetik halal telah mencapai sekitar 11 persen dari pasar global pada tahun 2016

Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Bank Indonesia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan sektor industri halal dan dapat menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam The Indonesia International Halal Lifestyle Conference & Business Forum di Jakarta Rabu, mengatakan hal ini tercermin dari persentase penduduk Indonesia yang merupakan 12,7 persen dari populasi penduduk Muslim dunia serta didukung oleh peningkatan kesadaran akan pentingnya konsumsi sektor industri halal.
Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah khususnya sektor industri halal, Bank Indonesia bersama dengan pemerintah dan institusi terkait berpegang pada komitmen yang kuat dari pelaku ekonomi syariah di Indonesia.
BI juga menurut dia, akan membuat program yang konkret sehingga mudah untuk diimplementasikan, serta bersinergi dengan lembaga dan pihak terkait.
“Kita juga lakukan edukasi secara intens mengenai nilai lebih dari gaya hidup halal,” ungkap Perry.
Laju pertumbuhan industri halal global ungkap Perry, meningkat dalam beberapa tahun terakhir dari 7,5 persen pada tahun 2015 menjadi lebih dari 8 persen pada tahun 2016 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2017 dan seterusnya.
“Pasar industri halal di Indonesia, khususnya sektor makanan halal, travel, fashion, dan obat-obatan serta kosmetik halal telah mencapai sekitar 11 persen dari pasar global pada tahun 2016,” ujar Perry.
Sebagai bagian dari strategi untuk membangun ekosistem halal value chain, Bank Indonesia telah melaksanakan program pengembangan ekonomi syariah di sektor pertanian, makanan dan fashion, pariwisata serta energi terbarukan.
Sebagai bagian dari program pengembangan halal value chain tersebut, Bank Indonesia juga mendorong pemberdayaan ekonomi bagi 134 pesantren di 31 wilayah yang tersebar di Indonesia.
Dalam rangka mendukung program pemberdayaan industri halal, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan lembaga zakat, mengoptimalkan dana sosial syariah seperti zakat, infaq, shadaqah dan wakaf tunai, sebagai salah satu sumber pembiayaan syariah.
“Bank Indonesia memandang pentingnya mendorong ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari bauran kebijakan,” imbuh dia.
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah lanjut Perry, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan global saat ini dan mendatang.
Dia menambahkan bahwa untuk meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara global dan nasional, diperlukan peran aktif semua pihak, baik pembuat kebijakan, pelaku ekonomi maupun dunia pendidikan.
“Sebagai anggota Komite Nasional Keuangan Islam (KNKS), Bank Indonesia akan senantiasa bekerja erat dengan kementerian dan otoritas, dan menyinergikan program lintas sektoral untuk mencapai tujuan menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Perry.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.