Ekonomi

Pameran dagang terbesar di Indonesia kembali digelar

Tahun lalu TEI berhasil membukukan transaksi sebesar USD8,5 miliar

Muhammad Nazarudin Latief  | 18.09.2019 - Update : 19.09.2019
Pameran dagang terbesar di Indonesia kembali digelar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Dody Edward (kedua dari kanan) menjelaskan rencana penyelenggaraan pameran dagang Indonesia Trade Expo 2019. (Kementerian Perdagangan - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Indonesia kembali menggelar pameran dagang terbesar yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 pada 16—20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Dody Edward mengatakan tahun ini area pameran seluas 24.732 m2 dengan target peserta sebanyak 1.250 orang.

Menurut Dody, pameran ini akan menampilkan produk-produk buatan berkualitas sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia ke pasar global.

“Fasilitas yang disiapkan dalam TEI ke-34 ini lebih baik dari sebelumnya. Tampilan dan zonasi produk akan tertata lebih baik dan sesuai standar pameran internasional, begitu juga dengan kenyamanan bertransaksi dan bernegosiasi,” ujar Dody dalam siaran persnya, Rabu.

TEI adalah pameran tahunan yang menampilkan produk-produk buatan Indonesia baik skala industri maupun usaha kecil menengah. Pemerintah mengundang potential buyer dari luar negeri untuk melihat keunggulan produk tersebut.

Tahun lalu, TEI berhasil menarik lebih dari 30 ribu pengunjung dari 132 negara, serta menghadirkan 1.160 peserta pameran.

Nilai transaksi pada saat itu mencapai USD8,49 miliar atau setara dengan Rp127,33 triliun, angka ini lima kali lipat di atas target yang telah ditetapkan sebelumnya yakni sebesar USD1,5 miliar.

Produk paling diminati antara lain makanan olahan, produk kimia, minyak kelapa sawit, produk perikanan, produk kertas, dan kertas.

“Pada TEI 2019 juga akan diselenggarakan pula agenda misi pembelian, misi dagang lokal, serta penjajakan bisnis untuk membicarakan potensi kerja sama bisnis.“

Untuk menjaring buyer asing, Kementerian Perdagangan berkoordinasi dengan 132 kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, 23 atase perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Duta Besar World Trade Organization (WTO), serta Konsul Perdagangan.

Hingga 17 September lalu, telah terdaftar lebih dari 1.125 buyers dari 56 negara.

Permintaan produk paling tinggi tahun ini antara lain adalah bahan makanan, kopi, kerajinan tangan, kemasan makanan dan minuman, coklat, dan barang konsumsi, ujar Dody.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın