Ekonomi

Masyarakat Indonesia belum melek investasi

Masih banyak masyarakat yang memiliki penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan sehingga penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari

İqbal Musyaffa  | 14.03.2018 - Update : 14.03.2018
Masyarakat Indonesia belum melek investasi Ilustrasi. (Foto File - Anadolu Agenvy)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Lebih dari setengah masyarakat Indonesia atau sekitar 70 persen dari populasi merupakan masyarakat konsumtif yang tidak memikirkan perlunya menabung, apalagi berinvestasi.

Direktur PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia Gideon Heru mengatakan hal tersebut karena masih banyak masyarakat yang memiliki penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan sehingga penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

“Lebih dari 90 persen struktur perekonomian Indonesia hanya dikuasai oleh beberapa ribu orang saja. Sehingga sebagian besar masyarakat hanya menjadi konsumen yang konsumtif,” ujar Gideon dalam acara literasi keuangan di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, kondisi ini menurut dia menjadi tantangan bagi banyak pihak untuk bisa membuat penduduk Indonesia bertransformasi dari pola hidup konsumtif menjadi lebih sadar untuk menabung.

“Setelah masyarakat mulai menabung, baru bisa mulai diarahkan untuk berinvestasi sehingga ekonomi negara lebih stabil. Dan itu yang harus dikejar,” imbuh dia.

Sekretaris Perusahaan PT Reliance Sekuritas Indonesia Erry Hidayat mengatakan, untuk menggeser masyarakat untuk mulai menabung dan berinvestasi, Bursa Efek Indonesia kini mulai menggalakkan program Yuk Nabung Saham.

“Dulu orang berfikir butuh dana besar untuk bermain di bursa. Tapi sekarang orang bisa nabung saham dengan modal kecil secara bertahap untuk bisa jadi investor yang besar,” jelas Erry.

Masyarakat bahkan bisa membeli saham hanya dengan Rp100 ribu melalui program Yuk Nabung Saham. Dibandingkan dengan deposito, keuntungan menabung saham menurut dia lebih besar dan menjanjikan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın