Ekonomi, Nasional

Listrik di NTT diklaim makin andal

Tercatat, hingga akhir bulan Maret 2019 rasio elektrifikasi NTT adalah sekitar 71 persen, padahal rata-rata rasio elektrifikasi nasional adalah 98,1 persen

Muhammad Nazarudin Latief  | 11.04.2019 - Update : 11.04.2019
Listrik di NTT diklaim makin andal  Ilustrasi: Jaringan penghantar listrik tegangan tinggi. (Foto file – Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA 

Listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) salah satu wilayah dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia akan semakin andal dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Flores dengan kekuatan 20 Mega Watt (MW), ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kamis.

PLTMG dapat meningkatkan pasokan listrik di NTT, khususnya Pulau Flores dan memasok 23.148 pelanggan rumah tangga 900 VA, kata Menteri Jonan saat meresmikan pembangkit tersebut di Manggarai Barat, NTT.

"Beroperasinya PLTMG ini akan menggantikan PLTD sewa sebesar 8 MW dan mampu menghemat pemakaian BBM," jelas Menteri Jonan dalam siaran persnya.

Selama ini distribusi sistem kelistrikan wilayah NTT terbagi dua sistem, yaitu sistem Kupang dan sistem NTT isolated.

Sistem Kupang per 7 April 2019 memiliki daya mampu, yaitu 122,22 MW dan beban puncak 86,50 MW dengan cadangan sebesar 25,72 MW.

Sedangkan sistem NTT isolated mempunyai daya mampu 82,13 MW, beban puncak 70,66 MW dan cadangan 11,47 MW.

Fasilitas lain yang diresmikan adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Labuan Bajo - Ruteng, dengan panjang jaringan 150 kms (230 tower); SUTT 70 kV Ruteng - Ulumbu, dengan panjang jaringan 46 kms (72 tower); dan Gardu Induk (GI) Labuan Bajo, GI Ruteng serta GI Ulumbu masing-masing berkapasitas 1 x 20 MVA dengan tegangan 70 kV.

Menteri Jonan juga mencanangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal off-grid yang pembangunannya tersebar di 11 lokasi di provinsi NTT.

Pembangunan PLTS off grid diproyeksikan untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari instalasi tenaga listrik PT PLN.

Provinsi NTT, kata Menteri Jonan, menjadi salah satu wilayah yang masih memiliki rasio elektrifikasi di bawah rata-rata rasio elektrifikasi nasional.

Tercatat, hingga akhir bulan Maret 2019 rasio elektrifikasi NTT adalah sekitar 71 persen, padahal rata-rata rasio elektrifikasi nasional adalah 98,1 persen.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın