Ekonomi

Lifting minyak 2020 berhasil lampaui target

Pemerintah fokus meningkatkan pembangunan infrastruktur migas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat

Muhammad Nazarudin Latief  | 18.01.2021 - Update : 19.01.2021
Lifting minyak 2020 berhasil lampaui target Ilustrasi. Migas. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia berhasil mencapai target lifting minyak bumi pada 2020, dengan hasil sebesar 707 million barrels oil per day (MBOPD) dari target 705 MBOPD per hari, ujar pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji mengatakan realisasi lifting gas sedikit di bawah target, yaitu sebesar 975 million barrel oil per equivalen per day (MBOPED) dari target 992 MBOPED.

“Realisasi anggaran migas tahun lalu mencapai 97 persen dari pagu sebesar Rp2,01 triliun. Ini capaian yang luar biasa selama 11 tahun terakhir paling tinggi," ujar dia saat menyampaikan capaian kinerja sub-sektor minyak dan gas bumi 2020 di Jakarta, Senin.

Pemerintah menurut dia berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur migas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, harapannya dapat memberikan kesejahteraan ekonomi.

Tahun lalu, pemerintah berhasil membangun jaringan gas (jargas) sebanyak 135.286 sambungan rumah tangga (SR) di 23 kabupaten/kota.

“Pemanfaatan gas domestik bisa mencapai 63,1 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar dia.

Tahun ini, pemerintah berupaya pemanfaatan gas domestik mencapai angka 65 persen terutama yang akan diserap oleh industri dan kelistrikan.

Pemerintah menurut dia telah menerbitkan izin usaha pengolahan migas sebanyak 24 izin, 52 izin terbit untuk izin usaha penyimpanan migas, 784 izin usaha pengangkutan migas, serta 134 izin usaha niaga.

Dari sisi hulu, pemerintah juga memberikan lima persetujuan studi bersama dan satu izin survei umum untuk Wilayah Kerja (WK) Migas di tahun 2020 dan menyiapkan penawaran 10 WK migas yang akan dilakukan secara bertahap.

“Pemerintah memberikan fleksibilitas kontrak, dari sebelumnya hanya gross split, sekarang bisa cost recovery ataupun bentuk lainnya," kata Tutuka.

--Hilirisasi hasil tambang

Pada sektor mineral Indonesia sudah membangun 19 smelter tahun lalu dan ditargetkan akan bertambah menjadi 23 smelter tahun ini.

Sedangkan pada 2022 ditargetkan 28 smelter beroperasi dan 53 smelter beroperasi pada 2023 dan 2024.

Nilai investasi pembangunan smelter akan mencapai USD2,228 miliar pada 2021.

Kemudian meningkat menjadi USD4,883 miliar di 2022, dan USD2,055 miliar pada 2023.

"Smelter-smelter ini dibangun sebagai tindak lanjut dari kewajiban undang-undang sehingga semua mineral harus diolah dan dimurnikan di dalam negeri,” ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Ridwan Djamaluddin.

Menurut dia, capaian ini sebenarnya sedikit terhambat pandemi Covid-19 membuat perusahaan menyesuaikan rencana kerja mereka dalam pelaksanaan pembangunan smelter.

Sedangkan untuk hilirisasi batu bara saat ini sudah dilakukan Coal Gasification dan Underground Coal Gasification (UCG) yang masih dalam tahap perencanaan atau pembangunan.

Untuk coal upgrading, coal briquetting, dan cokes making saat ini sudah selesai konstruksi.

Selain itu, masih ada potensi hilirisasi batu bara lainnya yang bisa dikembangkan, yakni coal liquefaction dan coal slurry.

"Untuk batu bara, selain pemanfaatan langsung, pemerintah juga memerintahkan badan usaha untuk melakukan hilirisasi batu bara," ujar dia.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın