Ekonomi, Nasional

Krisis akibat Covid-19 lebih global meski bagi Indonesia tak seburuk 1998

Krisis moneter 1998 dipicu oleh jatuhnya nilai mata uang Thailand yang kemudian disusul oleh rontoknya mata uang hampir di seluruh negara Asia Timur, sedangkan krisis akibat virus korona menggerogoti sektor riil 150 lebih negara

Iqbal Musyaffa  | 20.03.2020 - Update : 21.03.2020
Krisis akibat Covid-19 lebih global meski bagi Indonesia tak seburuk 1998 Seorang petugas memeriksa suhu tubuh seorang wanita saat pencegahan terhadap penyebaran virus korona (COVID-19) di Stasiun Lebak Bulus di Jakarta, Indonesia pada 4 Maret 2020. (Muhammad Nazarudin Latief - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Bank Indonesia memandang krisis ekonomi akibat virus korona lebih mengglobal dibandingkan krisis moneter 1998, meski bagi Indonesia dampaknya tidak lebih buruk dibanding dua dekade lalu.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan meskipun memiliki fenomena yang sama di mana rupiah dan pasar modal terpuruk namun krisis ekonomi akibat penyebaran virus korona ini berbeda dengan apa yang terjadi pada 1998.

Krisis moneter 1998 dipicu oleh jatuhnya nilai mata uang Thailand yang kemudian disusul oleh rontoknya mata uang hampir di seluruh negara Asia Timur, sedangkan krisis akibat virus korona menggerogoti sektor riil 150 lebih negara.

Menurut Perry, saat ini terjadi kepanikan di seluruh pasar keuangan global, termasuk pada pemilik-pemilik modal di seluruh dunia karena penyebaran virus korona yang begitu cepat di AS dan Eropa yang menghancurkan daya beli negara-negara itu.

“Kondisi saat ini memang investor dan pelaku pasar keuangan global menjual saham, obligasi, termasuk emas dalam bentuk dolar,” kata Perry dalam telekonferensi di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan hingga 19 Maret 2020 sudah ada Rp105,1 triliun dana asing yang keluar secara neto, yang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp92,8 triliun dan saham Rp8,3 triliun, serta sisanya pada obligasi korporasi.

“Sebagian besar capital outflow terjadi pada bulan Maret dan ini yang sedang dihadapi seluruh dunia,” lanjut dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.