Ekonomi

Korupsi 'gerogoti' pertumbuhan ekonomi Afrika

Pemimpin-pemimpin Afrika akan bertemu untuk membahas sejumlah masalah yang dihadapi benua itu pada akhir pekan ini

Addis Getachew, Seleshi Tessema  | 25.01.2018 - Update : 25.01.2018
Korupsi 'gerogoti' pertumbuhan ekonomi Afrika Ilustrasi: Perekonomian di Ghana, Afrika. (Mohamed Hossam - Anadolu Agency)

Ethiopia

Addis Getachew, Seleshi Tessema

ADDIS ABABA, Ethiopia

Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi untuk Afrika Vera Songwe memperingatkan akan adanya reaksi keras dari pemuda-pemudi merespon maraknya korupsi di Afrika, yang "menggerogoti" ekonomi di benua tersebut.

Pernyataan Songwe diutarakan di tengah pidatonya di pertemuan Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia pada Kamis.

"Semua anak-anak muda melihat perbuatan anda," kata Songwe yang menyesalkan praktek korupsi di Afrika yang menurutnya menyebabkan kerugian hingga USD 50 miliar per tahun.

"Untuk Afrika, kami memperkirakan perkembangan sebesar 3,5 persen pada 2018 dan 3,7 persen pada 2019, didukung oleh meningkatnya permintaan eksternal dan sedikit kenaikkan harga komoditi," tambahnya.

Namun Songwe juga mengatakan "Uni Afrika juga mengestimasi setiap tahun rugi sebesar USD 148 miliar melalui berbagai aktivitas korupsi".

"Diperkirakan kenaikkan dalam aktivitas korupsi bisa mengurangi pertumbuhan PDB sebanyak 0,13 persen," jelas Songwe.

Menteri-menteri luar negeri dari seluruh Afrika bertemu untuk merancang agenda pertemuan untuk berbagai kepala negara dan kepala pemerintahan pada Minggu nanti.

Pertemuan kali ini memiliki tema 'Memenangi Perang Melawan Korupsi: Jalan Baik untuk Perubahan Afrika'.

Namun banyak pihak menilai masalah konflik dan keamanan regional lebih penting daripada tema yang diusung karena konflik yang kerap terjadi di Sudan Selatan, Libya, Nigeria dan kawasan Sahel.

Selain itu, reformasi Uni Afrika dan sumber pendanaan mereka juga menjadi agenda utama.

Sebelumnya, Presiden Rwanda Paul Kagami mengusulkan kenaikkan bea impor sebesar 0,2 persen untuk digunakan sebagai dana Uni Afrika.

Dalam pidatonya di pembukaan acara, Ketua Dewan Uni Afrika Moussa Faki Mahamat menekan pentingnya lembaga itu memiliki kebebasan finansial.

"Afrika tidak berarti apapun bila tidak memiliki kemapanan finansial," ujarnya.

Dia juga mengatakan Afrika sangat kaget ketika Presiden AS Donald Trump menghina benua tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın