Kereta cepat Jakarta-Surabaya gunakan jalur lama
Bisa ditempuh dalam 5,5 jam

Jakarta
Muhammad Latief
JAKARTA
Pemerintah Indonesia memutuskan menggunakan jalur kereta yang sudah ada (existing) untuk proyek high speed train (HST) Jakarta-Surabaya, demikian diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Rabu.
Keputusan ini disampaikan pada Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Takao Makino, di sela-sela Transport Senior Official Meeting (TSOM) di Bali.
“Kami minta Jepang mempelajari dan Makino sepakat tentang keadaan itu,” ujar Menteri Budi dalam keterangan resminya.
Pemerintah, menurut Budi ingin jarak Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dalam waktu 5,5 jam sehingga bisa menjadi moda alternatif, dari pesawat ke kereta api. Dengan kecepatan tersebut, bisa ada perjalanan bolak-balik sehingga meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu, Indonesia juga ingin 1.000 lebih perlintasan sebidang di jalur tersebut ditutup
Kedua pihak juga menyepakati, kajian proyek ini diselesaikan paling lambat pertengahan November tahun ini.
Menteri Budi juga membahas dua proyek lain dengan delegasi Jepang, yaitu proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ketiga proyek tersebut, dipastikan lancar, sesuai dengan rencana.
“MRT akan beroperasi awal 2019.”
Takao Makino sendiri optimistis, tiga proyek tersebut bisa berjalan sesuai dengan jadwal. Pihak Jepang, akan mendukung penuh proyek tersebut agar segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.
Proyek-proyek tersebut, menurutnya akan menjadi simbol kedekatan dan kebersamaan Indonesia dan Jepang yang hubungannya sudah memasuki usia 60 tahun.
Selain tiga proyek tersebut, Jepang terlibat dalam proyek-proyek lain. Yaitu pengembangan Blok Masela, proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan proyek Sistem Pengolahan Limbah Terpusat (Jakarta Sewerage) dan serta pembangunan pulau-pulau terluar. Bentuk keikutsertaan ini berupa investasi dan pijaman.