Ekonomi

Kepemilikan SBN oleh Bank Indonesia capai Rp443,48 triliun

Selama 2020 Bank Indonesia sudah membeli SBN sejumlah Rp200,25 triliun

Iqbal Musyaffa  | 28.05.2020 - Update : 28.05.2020
Kepemilikan SBN oleh Bank Indonesia capai Rp443,48 triliun Ilustrasi: Uang. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Posisi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh Bank Indonesia hingga tanggal 26 Mei mencapai Rp443,48 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan selama 2020 Bank Indonesia sudah membeli SBN sejumlah Rp200,25 triliun.

BI membeli Rp10,06 triliun di pasar perdana, Rp20,3 triliun dari pasar perdana dan greenshoe option sesuai UU No 2/2020, Rp3,67 triliun dari private placement, serta Rp166,2 triliun dari pasar sekunder untuk stabilisasi pasar SBN.

“Pada minggu ketiga Mei 2020 (18-26 Mei), BI melakukan pembelian SBN di pasar perdana sebesar Rp1,18 triliun untuk seri PBS jangka panjang melalui lelang utama,” jelas Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Dia menjelaskan sesuai keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, pembelian SBN ataupun SBSN oleh BI di pasar perdana mendasarkan pada praktek umum dan melalui mekanisme pasar secara wajar agar transparansi dan tata kelola dapat terjaga.

BI bisa membeli SBN dari pasar perdana melalui tahap pertama sebagai noncompetitive bidder dengan imbal hasil sesuai hasil lelang perdana hari yang sama.

“Maksimal bidding SBN 25 persen dari target lelang maksimum serta bidding SBSN lebih dari 1 tahun maksimal 30 persen dari target lelang maksimum,” tambah Perry.

Selain itu, pada tahap kedua BI bisa membeli SBN melalui greenshoe option dengan imbal hasil sesuai hasil lelang perdana hari sebelumnya.

Pembelian melalui greenshoe option dilakukan bila penawaran yang masuk lebih rendah dari target lelang, serta maksimal penawaran sama dengan penawaran sebelumnya.

Kemudian, BI juga bisa membeli SBN di pasar perdana melalui private placement dengan mengacu pada harga pasar terkini apabila pemerintah ingin menambah pembiayaan dengan syarat dan ketentuan sesuai kesepakatan pemerintah dan BI.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.