Ekonomi

Kebijakan akomodatif Bank Indonesia buka ruang penurunan suku bunga

Kebijakan bank sentral baik moneter, makroprudensial, sistem keuangan, dan pendalaman pasar keuangan termasuk ekonomi syariah seluruhnya bersifat akomodatif

Iqbal Musyaffa  | 23.01.2020 - Update : 24.01.2020
Kebijakan akomodatif Bank Indonesia buka ruang penurunan suku bunga Bank Indonesia. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate meskipun pada bulan ini tetap mempertahankan suku bunga sebesar 5 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kebijakan BI saat ini tetap akomodatif untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan pembiayaan, termasuk pertumbuhan kredit sehingga ruang penurunan suku bunga masih tersedia.

“Ruang penurunan suku bunga ada, tapi apakah akan dipakai, kita tunggu dulu dengan mempertimbangkan faktor global dan domestik,” ujar Perry di Jakarta, Kamis.

Perry menjelaskan stance atau posisi kebijakan bank sentral dari sisi moneter, makroprudensial, sistem keuangan, dan pendalaman pasar keuangan termasuk ekonomi syariah seluruhnya akomodatif.

“Stance akomodatif masih sesuai dengan sasaran inflasi, surplus neraca pembayaran Indonesia, dan mendorong momentum pertumbuhan,” tambah dia.

Sementara itu, dia menjelaskan kebijakan moneter yang ditempuh oleh BI tidak hanya terbatas pada suku bunga, melainkan bisa dalam bentuk injeksi likuiditas atau operasi moneter.

“Apa yang cocok, akan kami cermati perkembangan ekonomi global dan domestik,” lanjut Perry.

Kemudian, untuk kebijakan makroprudensial juga akomodatif untuk mendorong pengembangan sektor prioritas sejalan dengan yang jadi fokus pemerintah seperti manufaktur, hilirisasi, pariwisata, dan UMKM.

Sebagai informasi, pada Januari 2020 BI mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5 persen.

Tingkat suku bunga penyimpanan dana di BI atau deposit facility dan penyediaan dana ke perbankan atau lending facility masing-masing tetap di 4,25 persen dan 5,75 persen.

Keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di awal tahun karena mempertimbangkan prospek pemulihan ekonomi global dengan meredanya ketidakpastian karena membaiknya pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara serta prospek positif pada industri manufaktur global. Keputusan mempertahankan suku bunga juga mempertimbangkan kondisi ekonomi di dalam negeri.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.