
Jakarta Raya
JAKARTA
Presiden Joko Widodo menyakini bahwa keseimbangan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Indonesia saat ini sudah baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menggelar rapat terbatas bersama Jokowi —sapaan akrab presiden— di Istana Negara pada Senin.
Menurut Budi, hal tersebut ditandai dengan menurunnya jumlah kasus dibandingkan awal tahun lalu serta membaiknya indikator pemulihan ekonomi.
“Pesan presiden jangan diubah-ubah lagi, jangan ambil kebijakan dan berperilaku yang mengubah keseimbangan ini,” kata Budi melalui konferensi pers virtual, Senin.
Budi mengatakan tren kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah menurun dibandingkan awal tahun lalu ketika kasus positif meningkat hingga 78 persen.
Kementerian Kesehatan juga mencatat kenaikan kasus Covid-19 pasca-libur Paskah awal April lalu, namun kenaikannya tidak setinggi libur panjang sebelumnya.
Dia memaparkan jumlah kasus aktif, positivity rate, serta angka okupansi tempat tidur di rumah sakit sejauh ini masih dalam batas yang aman.
“Ini bukti program PPKM (pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro dan vaksinasi bisa menahan (penularan kasus) setelah liburan panjang. Kita berharap hal seperti ini terus kita jaga ke depannya,” jelas Budi.
Meski demikian, Budi meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan mewaspadai potensi lonjakan Covid-19 di tengah ancaman varian baru Covid-19.
Dia mengingatkan agar masyarakat tidak lengah agar lonjakan infeksi seperti di India tidak terjadi.
India kini mengalami lonjakan kasus sangat tajam hingga lebih dari 300 ribu infeksi per hari, yang ditenggarai akibat munculnya varian baru B1617 serta melemahnya penerapan protokol kesehatan.
Indonesia sendiri telah menghentikan penerbitan visa kunjungan dan visa tinggal terbatas untuk warga negara asing yang memiliki riwayat perjalanan dari India untuk mencegah masuknya varian Covid-19 tersebut.