Ekonomi

Investor Jepang batal minati bangun bendungan di Palembang

Bendungan ini akan dilelang dan dibangun menggunakan APBN

01.12.2017 - Update : 03.12.2017
Investor Jepang batal minati bangun bendungan di Palembang

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginformasikan investor asal Jepang batal berminat untuk membangun bendungan Tiga Dihaji di Palembang melalui mekanisme kerja sama pemerintah-badan usaha (KPBU).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan meskipun bendungan Tiga Dihaji memiliki potensi energi listrik hingga 22 mw, tetap dianggap tidak menguntungkan oleh investor.

“Investor rata-rata mau kalau potensi listriknya di atas 100 mw sehingga revenue dari listrik bisa maksimal,” ujar Imam Kamis sore.

Sementara bendungan Tiga Dihaji tidak difokuskan hanya untuk pembangkit listrik saja, melainkan untuk irigasi, sumber air baku, dan pengendalian banjir sehingga listrik yang dihasilkan tidak optimal.

“Oleh karena itu, maka bendungan ini akan dilelang dan dibangun menggunakan APBN,” jelas Imam.

Menurut Imam, rencana anggaran pembangunan bendungan sekitar Rp3,8 triliun terlalu besar bagi pihak swasta bila hanya menghasilkan listrik di bawah 100 mw.

“Kita sedang kaji ulang biayanya dan kemungkinan bisa turun hingga 10 persen,” jelas dia.

Hal sama juga terjadi pada Bendungan Bener di Jawa Tengah dan Sidan di Bali yang proses pelelangannya sudah dilakukan, setelah sempat ditunda untuk mencari swasta yang berminat membangun dengan mekanisme KPBU.

Namun, menurut Imam, belum ada swasta yang berminat untuk berpartisipasi membangun bendungan apabila ditujukan untuk ketahanan pangan dan penyediaan air baku dan bukan hanya untuk pembangkit listrik.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın