Ekonomi

Industri otomotif Indonesia terpukul pandemi Covid-19

Penjualan sepeda motor sepanjang tahun diperkirakan hanya mampu terjual hingga 3,7 juta unit, sementara mobil hanya akan terjual 600 ribu unit saja

Iqbal Musyaffa  | 22.09.2020 - Update : 23.09.2020
Industri otomotif Indonesia terpukul pandemi Covid-19 ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Industri otomotif Indonesia sangat terpukul penyebaran pandemi Covid-19 dari sisi produksi dan penjualan, baik roda dua dan roda empat.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan penjualan sepeda motor di dalam negeri saat ini sangat terpukul.

Sigit mengatakan, pada Maret penjualan sepeda motor mencapai 561.739 unit, lalu turun sangat dalam hingga 78 persen menjadi hanya 123.782 unit pada bulan April yang merupakan awal pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Kemudian pada Mei penjualan kembali turun 82,3 persen menjadi 21.581 unit sepeda motor,” ujar Sigit dalam diskusi virtual, Selasa.

Namun, dia mengatakan kondisi penjualan sudah berangsur membaik setelah pada Juni angka penjualan kembali naik menjadi 167.992 unit atau naik 669 persen dari bulan Mei.

Lalu, pada Juli, penjualan membaik 73,9 persen menjadi 292.205 unit sepeda motor.

Secara akumulatif, menurut Sigit, penjualan sepeda motor hingga Juli hanya 2,1 juta unit dan sepanjang tahun diperkirakan hanya mampu terjual hingga 3,7 juta unit.

“Ini jauh lebih rendah dari total penjualan pada 2019 yang mencapai 6,48 juta unit sepeda motor,” ungkap Sigit.

Menurut dia, rendahnya penjualan tersebut merupakan akibat dari penerapan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah pada periode April lalu untuk membatasi penyebaran Covid-19.

“Namun, kami mendukung langkah pemerintah untuk menghentikan penyebaran Covid-19 serta menjaga pertumbuhan ekonomi,” lanjut dia.

Sigit mengatakan para produsen sepeda motor di Indonesia melakukan banyak penyesuaian seperti melakukan promosi dan pemasaran produk dan jasa secara virtual serta menyediakan layanan servis kendaraan dengan datang ke tempat konsumen sehingga konsumen tidak perlu datang ke bengkel resmi.

“Kita perlu persiapkan dan memastikan pelayanan kepada konsumen agar tetap terlaksana dengan baik sesuai protokol kesehatan,” imbuh Sigit.

Penjualan roda empat juga lesu

Kondisi serupa juga dialami oleh industri otomotif roda empat yang sangat terdampak oleh penyebaran Covid-19 baik dari sisi produksi ataupun penjualannya.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan produksi kendaraan bermotor roda empat di Indonesia sempat menyentuh titik terendah pada bulan Mei dengan produksi hanya 2.510 unit akibat pandemi Covid-19.

Sementara penjualan juga sempat menyentuh titik terendah hanya 3.551 unit mobil yang terjual.

“Pada Januari 2020 produksi mampu mencapai 112.659 unit dengan penjualan di pasar domestik 80.435 unit mobil,” jelas Kukuh.

Dia menambahkan walaupun sempat menyentuh titik terendah, namun secara bertahap produksi dan penjualan mobil di Indonesia mulai kembali pulih.

Pada bulan Juli produksi sudah mencapai angka 24.397 unit mobil dengan penjualan di pasar domestik 25.383 unit mobil.

Kukuh mengatakan kondisi ini jauh dari ideal, karena Indonesia memiliki kapastias produksi mobil per tahun mencapai 2,3 juta unit, namun secara rata-rata produksi per tahun hanya sekitar 1,3 juta unit yang menempatkan Indonesia sebagai negara produsen mobil nomor 13 di dunia.

Sementara penjualan mobil di Indonesia per tahun untuk pasar domestik seperti terjadi pada tahun 2019 sebanyak 1,03 juta unit dan berada pada posisi 15 pasar otomotif terbesar dunia.

Indonesia juga mengekspor kendaraan roda empat per tahunnya dengan jumlah rata-rata 300 ribu unit.

Kukuh mengatakan pada awal tahun ini sebelum ada pandemi Covid-19, Gaikindo menargetkan penjualan mobil di Indonesia sebanyak 1,05 juta unit, sehingga harus direvisi karena adanya pandemi.

“Kita merevisi target penjualan di dalam negeri menjadi hanya 600 ribu sepanjang tahun ini dengan target produksi hanya 775 ribu unit yang sisanya akan kita ekspor,” tambah Kukuh.

Kukuh mengatakan untuk mendorong produksi dan penjualan, anggota Gaikindo telah meminta kepada prinsipal untuk merelokasi permintaan internasional untuk bisa menambah varian kendaraan yang diproduksi di Indonesia karena kapasitas produksi yang belum terpakai masih besar dari total 2,3 juta unit.

“Kita juga akan mencari pasar ekspor karena pasar dalam negeri yang lesu bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian,” kata Kukuh.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.