
Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Perusahaan kelapa sawit di Malaysia sedang mengembangkan beberapa mesin yang mampu mengatasi kekurangan tenaga kerja di industri ini.
Wakil Kepala Menteri Amar Douglas Uggah Embas mengatakan Sarawak Plantation telah mengembangkan beberapa prototipe yang sedang diujicoba di area perkebunan Ladang Tiga di Bekenu.
Di antara mesin-mesin itu, dia terkesan dengan pemanen buah dengan “lengan” yang bisa diperpanjang bernama "H Harvesting Cutter".
“Ini adalah penemuan yang sangat menarik. Ini adalah sesuatu yang akan mengubah industri tidak hanya di Sarawak tetapi juga di seluruh industri.
“Salah satu masalah terbesar dan abadi di industri ini adalah mendapatkan pekerja yang cukup terutama untuk panen.
"Kami telah mengembangkan pemotong bermotor Cantas (sebelumnya) tetapi tidak semaju ini," ujar dia seperti dilansir New Straits Times, Kamis.
Mesin itu mampu memanen lima ton buah kelapa sawit per hari dan hanya membutuhkan satu orang operator.
Pemerintah negara bagian, katanya, setuju untuk bekerja sama dengan Sarawak Plantation untuk menyempurnakan fine art pemanen prototipe dan mengembangkannya untuk pasar.
CEO Sarawak Plantation Datuk Amar Hamed Sepawi adalah orang dibelakang robot ini.
Butuh tiga tahun untuk mengembangkan prototipe, yang dirakit oleh insinyur lokal dan Cina.
“Secara manual, seorang pekerja hanya mampu memanen 1,5 ton per hari. Target kami adalah mencapai tujuh ton per orang atau operator per hari (dengan lebih banyak mesin baru) dan secara bertahap menggantikan pekerja yang dibutuhkan untuk panen, ”kata dia.
Uggah menambahkan bahwa robot digunakan untuk mesin dalam komponen mekanis dan hidroliknya, dan ini membuatnya menjadi mesin yang lebih kuat untuk digunakan dalam industri.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.