Ekonomi

Indonesia siapkan 6 langkah dongkrak pariwisata

Untuk bisa mencapai target devisa pariwisata sebesar USD17,6 miliar dan kunjungan 20 juta turis mancanegara pada tahun ini, pemerintah akan mempercepat penyelesaian beberapa proyek infrastruktur

İqbal Musyaffa  | 18.03.2019 - Update : 18.03.2019
Indonesia siapkan 6 langkah dongkrak pariwisata Ilustrasi: Karnaval tahunan "Batik is My Life" untuk mendongkrak pariwisata di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 21 Februari 2016. (Slamet Riyadi - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Pemerinta dan Bank Indonesia telah menyusun enam langkah strategis untuk meningkatkan kunjungan turis mancanegara dari pariwisata.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan untuk bisa mencapai target devisa pariwisata sebesar USD17,6 miliar dan kunjungan 20 juta turis mancanegara pada tahun ini, pemerintah akan mempercepat penyelesaian beberapa proyek infrastruktur.

Dia menjelaskan beberapa proyek infrastruktur penunjang pariwisata tersebut antara lain New Yogjakarta International Airport (NYIA) dan akses pendukungnya, serta penyelesaian runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Selain itu, juga akan diselesaikan rapid exit taxiway Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, dan pengembangan jalan di sekitar destinasi wisata,” urai Perry seusai rapat koordinasi dengan pemerintah di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan percepatan penyelesaian proyek infrastruktur tersebut untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Perry juga mengatakan dalam rapat tersebut disepakati strategi kedua, yaitu upaya untuk mendorong pengembangan atraksi wisata, antara lain dengan mengembangkan pariwisata di daerah perbatasan (cross-border tourism) melalui penyelenggaraan sejumlah kegiatan wisata secara periodik.

“Kemudian juga akan ada pengembangan atraksi wisata ke arah quality tourism dengan menetapkan kapasitas daya dukung (carrying capacity) di daerah destinasi wisata,” lanjut dia.

Dia melanjutkan strategi ketiga yang disepakati adalah upaya untuk meningkatkan kualitas amenitas di daerah destinasi wisata melalui upaya percepatan pembebasan lahan untuk pengembangan amenitas di Danau Toba dan Borobudur.

“Kemudian penyelenggaraan program Indonesia Bersih untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di berbagai daerah destinasi wisata,” jelas Perry.

Selain itu, Perry menegaskan BI dan pemerintah juga akan memastikan ketersediaan uang rupiah layak edar, termasuk ketersediaan fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM), kegiatan usaha penukaran valuta asing, operasional kanal pembayaran, serta pengembangan elektronifikasi transaksi pelaku pariwisata di destinasi wisata.

Selanjutnya, Perry melanjutkan strategi keempat yang akan dilakukan adalah dengan memperkuat promosi pariwisata nasional untuk meningkatkan lama tinggal (length of stay) wisatawan mancanegara.

Langkah tersebut dilakukan antara lain melalui promosi digital (marketplace), pengembangan paket wisata, perluasan paket promo wisata (hot deals) di destinasi wisata, serta promosi di beberapa lokasi yang menjadi regional tourism hub.

Dia menambahkan untuk strategi kelima adalah dengan mendorong investasi dan pembiayaan dalam pengembangan destinasi wisata, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta perbaikan dukungan data dan informasi.

Menurut dia, perbaikan data dan informasi akan dilakukan melalui penerbitan publikasi standardisasi kegiatan usaha Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) terkait aktivitas pariwisata.

Selanjutnya, perbaikan juga dilakukan melalui penerbitan petunjuk teknis (juknis) penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata untuk meningkatkan akses pembiayaan dan penyusunan kajian terkait insentif dan model pembiayaan untuk pengembangan destinasi wisata.

“Kita juga menyepakati peningkatan kapasitas SDM di daerah destinasi wisata melalui pendidikan vokasi dan program sertifikasi di bidang kepariwisataan,” imbuh dia.

Kemudian, Perry mengatakan perlu dilakukan pemutakhiran data dan informasi pariwisata untuk identifikasi pola pengeluaran wisatawan mancanegara.

“Untuk strategi keenam, adalah dengan menyusun standar prosedur Manajemen Krisis Kepariwisataan dan membentuk forum Manajemen Krisis Kepariwisataan Daerah (MKK Daerah),” urai Perry.

Perry menambahkan dalam Rapat Koordinasi juga menyepakati untuk tetap melanjutkan komitmen pengembangan destinasi wisata dalam jangka menengah panjang melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan atraksi pendukung, dan peningkatan kualitas amenitas.

“Selain itu, juga melalui optimalisasi promosi dengan kanal media digital serta fasilitasi kemudahan investasi dan peningkatan kualitas SDM,” lanjut Perry.

Dia juga menguraikan Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Kementerian Pariwisata menandatangani Kesepahaman Bersama Pembentukan Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Pariwisata.

“Ini dalam rangka monitoring dan evaluasi implementasi strategi kebijakan prioritas pencapaian devisa pariwisata serta percepatan pengembangan destinasi wisata,” pungkas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.