Ekonomi

Indonesia-Mozambik selesaikan perjanjian perdagangan akhir tahun

Indonesia makin agresif garap kawasan Afrika untuk membuka pasar baru produk ekspor

Muhammad Nazarudin Latief  | 12.11.2018 - Update : 13.11.2018
Indonesia-Mozambik selesaikan perjanjian perdagangan akhir tahun  Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan dan delegasi berbagai negara di Afrika dalam Indonesia-Africa Forum (IAF) yang digelar di Bali, 10 April 2018. (Dokumentasi Kementerian Koordinator Kemaritiman - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Delegasi Indonesia dan Mozambik menyepakati draft perjanjian Preferential Trade Agreement (PTA) pada perundingan putaran kedua di Maputo, Mozambik, pekan lalu.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini yang memimpin delegasi dalam perundingan tersebut mengatakan kedua negara juga membahas mengenai modalitas penurunan tarif dan berhasil menyelesaikan sebagian besar draft text ketentuan yang mengatur keterangan asal barang (Rules of Origin/ROO).

“Pertemuan berlangsung produktif dan kedua delegasi menunjukkan semangat kerja sama yang tinggi. Kedua negara juga berkomitmen menyelesaikan perundingan pada tahun ini,” ujar Made dalam siaran persnya, Senin.

Perundingan dagang dengan negara-negara di kawasan Afrika, lanjut Made, merupakan prioritas Pemerintah RI sebagai bagian dari kebijakan perdagangan yang lebih proaktif ke kawasan Afrika.

Indonesia melakukan pendekatan dan penjajakan ke hampir seluruh negara di benua Afrika, termasuk bagian selatan melalui SACU (Southern African Customs Union), kawasan barat melalui ECOWAS (Economic Community of West African States), dan kawasan timur melalui EAC (East African Community).

Di kawasan Utara, Indonesia sedang melakukan perundingan dengan Tunisia (IT-PTA) dan Maroko (IMA-PTA). Perundingan yang saat ini dilakukan adalah dengan format PTA (Preferential Trade Agreement). Pada perjanjian ini, konsesi penurunan tarif dilakukan terbatas untuk beberapa produk yang dianggap prioritas bagi kedua negara sehingga dapat meningkatkan perdagangan kedua negara.

“PTA antara kedua negara dapat saling menguntungkan karena rata-rata tarif produk di kawasan ini cukup tinggi. Selain itu, PTA relatif dapat diselesaikan dengan cepat sehingga dapat diimplementasikan dengan cepat,” ujar Made.

Perjanjian dengan Mozambik merupakan salah satu tindak lanjut hasil pertemuan KTT Indian-Ocean Rim Association (IORA) pada Maret 2017. Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipe Jacinto Nyusi sepakat meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.

Pada Indonesia-Africa Forum (IAF) yang berlangsung di Bali, April 2018, Menteri Perdagangan kedua negara kemudian menandatangani Pernyataan Bersama Para Menteri sekaligus meluncurkan IM-PTA dengan target diselesaikan pada akhir 2018.

“Melalui perjanjian ini, kami mengharapkan hubungan perdagangan Indonesia-Mozambik semakin erat dan ekspor semakin meningkat. Kemudian secara bertahap dan pararel, investasi Indonesia di Mozambik juga meningkat, terutama setelah kedua negara sepakat menjadikan satu sama lain sebagai pintu masuk ke kawasan,” lanjut Made.

Made mencatat, beberapa sektor dari Indonesia yang berpotensi melakukan hubungan dagang dan investasi dengan Mozambik, yaitu seperti makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, sawit, serta sektor terkait infrastruktur.

Total perdagangan Indonesia-Mozambik pada 2017 tercatat sebesar USD 82,2 juta, namun dengan tren pertumbuhan yang menurun sebesar 23,75 persen dalam lima tahun terakhir (2013-2017).

Selama periode lima tahun tersebut, Indonesia selalu mengalami surplus dengan nilai surplus terakhir pada 2017 tercatat sebesar USD 26 juta. Pada 2017, ekspor Indonesia ke Mozambik sebesar USD 54,1 juta dan impor Indonesia dari Mozambik sebesar USD 28,1 juta. Selama periode Januari—Agustus 2018, ekspor Indonesia tercatat mencapai USD 39,1 juta atau mengalami kenaikan 5,38 persen.

Sedangkan, impor Indonesia selama periode Januari—Agustus 2018 sebesar USD 23,7 juta atau meningkat 21,11 persen. Produk ekspor Indonesia ke Mozambik adalah minyak sawit, sabun, industrial monocarboxylic fatty acids, uncoated paper and paperboard, dan margarin. Sementara, impor Indonesia dari Mozambik adalah kacang tanah, ferro-alloys, unmanufactured tobacco, dan kapas.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın