
Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Indonesia mengarahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai kawasan industri berbasis penggunaan teknologi tinggi, berorientasi ekspor dan menghasilkan produk substitusi impor baik bahan baku maupun barang setengah jadi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Jateng dan Jatim diusulkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mengakomodasi permintaan para pelaku industri yang meminta kawasan industri berbasis teknologi tinggi selain Karawang, Jawa Barat.
“Rencana pengembangan KEK di Pulau Jawa terkait dengan beberapa sektor yang menjadi prioritas dalam Making Indonesia 4.0," ujar dia dalam siaran pers. "Kami akan berupaya menarik ke Jawa Timur, karena sudah ada yang mengusulkan. Kemudian KEK di Jawa Tengah tentu dengan tenaga kerja yang bersaing, juga bisa kami dorong."
KEK di Jawa Timur menurut Menteri Airlangga akan difokuskan pada kluster digital.
Sebagai upaya untuk mengimbangi kluster digital yang sudah ada sekarang seperti di BSD Tangerang, Batam dan Bandung.
Selain itu, kami mendorong perguruan tinggi di Jawa Timur agar lebih merata talentanya,” ujar dia.
Menurut dia sudah ada beberapa investor yang tertarik membangun industri di kedua wilayah tersebut, di antaranya industri otomotif, tekstil, elektronika serta komponennya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan selama ini KEK industri dilakukan di luar Jawa dengan tujuan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Namun karena banyak permintaan, pembangunan KEK di Pulau Jawa kembali dilakukan dengan koordinasi beberapa kementerian.
“Kesepakatannya adalah KEK industri boleh di Jawa, tetapi ada kriteria supaya tidak mengganggu industri yang sudah ada di luar KEK," terangnya.
Pembangunan KEK di Pulau Jawa menurut Menteri Darmin tidak akan mengubah aturan apapun, termasuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96/2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan KEK serta PP Nomor 100/2012 tentang Penyelenggaraan KEK.
“Ini tidak akan mengganggu industri lainnya yang sudah ada, khususnya KEK di luar Jawa,” ujar dia.
Saat ini di Indonesia sudah ada 12 KEK yang berjalan dengan komitmen investasi mencapai Rp104,54 triliun. Yaitu KEK Sei Mangkei, Tanjung Lesung, Mandalika, Palu, Bitung, Morotai, Tanjung Api-Api, Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), Tanjung Kelayang, Sorong, Arun Lhokseumawe, dan Galang Batang.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.