
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Pemerintah Indonesia dan Jepang terus berupaya meningkatkan kerja sama infrastruktur.
Dalam keterangan resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Sabtu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan dalam simposium peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang di Tokyo, terdapat sejumlah peluang kerjasama pembangunan infrastruktur.
Menurut Menteri Basuki, beberapa proyek infrastruktur yang memungkinkan untuk dibangun melalui kerja sama kedua negara menurut Menteri Basuki antara lain pembangunan jalan tol, dan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Mamminasata (Makasar, Maros, Sungguminasa dan Takalar).
“Kemudian juga terdapat proyek Rural Settlement Infrastructure Development (RSID), Jakarta-Sewerage Development Project - Zone 1 and Zone 6 dan infrastruktur bencana Gunung Sinabung, Semeru, Kelud, Lokon, dan Gamalama,” ungkap Menteri Basuki.
Lebih lanjut, Menteri Basuki mengatakan kerjasama di bidang jalan tol yakni pembangunan tol Padang-Pekanbaru Seksi II Sicincin-Payakumbuh sepanjang 78 km diharapkan pendanaannya dapat melalui pinjaman lunak dengan dengan bunga rendah dan tenor panjang Pemerintah Jepang.
“Pada ruas tersebut terdapat pembangunan lima terowongan dengan total panjang 8,9 km yang menembus Bukit Barisan. Jepang berpengalaman dalam pembangunan terowongan panjang sehingga diharapkan ada alih pengetahuan dan teknologi,” jelas Menteri Basuki.
Selain itu, keterlibatan Jepang menurut Menteri Basuki juga diharapkan dapat meningkatkan kelayakan investasi jalan tol akses pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“Biaya investasi tol sepanjang 40 km ini diperkirakan mencapai Rp5,35 triliun. Pelabuhan Patimban sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok,” tambah dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.