Indonesia janjikan 85 persen operator Tanggung LNG asli Papua pada 2029
Diharapkan memberikan dampak bagi kesejahteraan keluarga dan juga masyarakat yang berada di sekitar operasi Tangguh LNG

Jakarta Raya
JAKARTA
Pemerintah menargetkan akan mengisi 85 persen lowongan operator di Tangguh LNG, sebuah blok migas di Teluk Bintuni, Papua Barat, dengan tenaga kerja lokal pada 2029 mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengapresiasi BP Berau, operator blok tersebut, yang sudah melibatkan warga lokal dalam pelatihan industri minyak dan gas.
“Semakin banyaknya anak-anak negeri yang berkiprah dalam industri migas, harapannya dapat berdampak nyata pada perbaikan kinerja industri migas setempat,” ujar Menteri Arifin dalam siaran pers, Rabu.
Menteri Arifin mengungkapkan hal terseut saat Wisuda Program Operation and Maintenance Papuan Technician Apprentice BP Berau.
"Diharapkan para lulusan berhasil menjadi bagian operasi sehingga memberikan dampak bagi kesejahteraan keluarga dan juga masyarakat yang berada di sekitar operasi Tangguh LNG,” lanjut dia.
Sejak program ini dimulai pada 2016, hingga saat ini sebanyak 71 peserta telah menyelesaikan program magang tersebut, sebanyak 68 orang di antaranya telah bekerja di Tangguh LNG.
Wisudawan pada periode ketiga ini melewati masa pelatihan selama tiga tahun.
Menurut dia, ilmu dan keterampilan yang dipelajari tidak hanya bermanfaat dalam mengoperasikan kilang LNG Tangguh, tetapi juga berbagai kilang di Indonesia maupun luar negeri.
"Saya berharap para peserta mampu memenuhi standar tinggi yang diperlukan tenaga profesional di industri migas," tambah dia.
Dia juga mendorong pemerintah daerah membentuk lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang migas bagi anak-anak daerah, sehingga bisa menjadi bagian industri di masing-masing daerah.
"Perusahaan-perusahaan migas juga bisa mendukung pendidikan dan pelatihan melalui pemberian bantuan tenaga pengajar, fasilitas peralatan atau kesempatan untuk praktik," ujar Menteri Arifin.