Indonesia – Inpex sepakati pengembangan blok Masela
Nilai investasi USD20 miliar, Indonesia peroleh bagi hasil 50 persen

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Indonesia dan Inpex Corporation menyepakati kerangka final Plan of Development (PoD) Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku dengan nilai investasi antara USD18 miliar hingga USD20 miliar atau Rp259 triliun-Rp288 triliun.
“Bagi saya ini momen besar yang mengharukan. Setelah pembahasan panjang lebih 20 tahun, akhirnya dicapai kesepakatan final,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Senin.
Dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Minute of Meeting oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda.
Penandatanganan perjanjian secara simbolis akan dilaksanakan di sela pertemuan G20 di Jepang dalam waktu dekat.
Sebelumnya telah dilangsungkan pertemuan pada 16 Mei yang berhasil menyepakati kerangka final Plan of Development (PoD) Blok Masela.
Menurut Menteri Jonan, dengan nilai investasi yang cukup besar, proyek ini akan mendorong investasi dan pembangunan wilayah Indonesia Timur.
Dalam pertemuan kali ini, Menteri onan didampingi Duta Besar untuk Jepang Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jafee Suardin.
Kedua pihak mencapai win-win solution dengan skema bagi hasil, pemerintah sekurangnya mendapat bagian 50 persen, ujar Menteri Jonan.
Sedangkan penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation akan dilakukan saat pertemuan negara-negara G20 di Jepang dalam waktu dekat.
Blok Masela yang berada di sekitar Laut Arafuru ini telah dieksplorasi sejak 1998 serta akan dikembangkan dengan kapasitas 9,5 juta Ton LNG per tahun dan 150 MMSCF per hari.
SKK Migas menyebut cadangan yang terbukti ada di lapangan mencapai 10,7 triliun TCF.
Blok ini menjadi perhatian publik setelah mengalami perubahan skema dari semula dilakukan di lepas pantai atau tengah laut (off shore) menjadi di pantai (on shore) atas perintah Presiden Joko Widodo.
Kementerian ESDM mengatakan pengembangan Blok Masela diharapkan dapat menjadi tolok ukur dalam pengembangan blok migas lainnya, dan menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.