Indonesia, India akan buka jalur penerbangan langsung
Pemerintah Indonesia juga menawarkan India untuk bekerja sama dalam pengelolaan bandara dan perkeretaapian

Jakarta Raya
Iqbal Musyaffa
JAKARTA
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa saat ini Indonesia dan India tengah membahas pembukaan penerbangan langsung antara kedua negara.
Rute yang akan dibuka yaitu dari Kolkata ke Silangit, Sumatera Utara.
“Selain itu juga ada rute Batam, Labuan Bajo, Bangka Belitung, dan Yogjakarta yang kita tawarkan,” ujar Menteri Luhut, Senin, di sela-sela acara forum investasi infrastruktur India-Indonesia di Jakarta.
Beberapa maskapai yang berpotensi melayani rute penerbangan langsung kedua negara, menurut Menteri Luhut, adalah Air Asia, Batik Air, Garuda Indonesia, dan juga maskapai swasta asal India Jet Airways.
Selain membahas penerbangan langsung, Menteri Luhut mengatakan pemerintah juga menawarkan India untuk bekerja sama mengelola bandara di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah menghendaki investor asing yang memiliki dana dan pengalaman untuk masuk mengelola bandara, pelabuhan, juga perkeretaapian.
“Khusus untuk India, sangat penting karena ekonomi mereka sedang tumbuh dan kita punya hubungan baik yang akan terus ditingkatkan,” lanjut Menteri Budi.
Menteri Budi mengatakan, pemerintah akan menawarkan pengelolaan bandara dengan izin konsensi terbatas 20-30 tahun kepada investor India.
Bandara yang ditawarkan antara lain Kualanamu dan Balikpapan untuk bandara skala besar, dan bandara skala medium di Raden Inten, Tarakan, dan Labuan bajo.
Kemudian, pemerintah juga akan menawarkan pengelolaan pelabuhan di Kuala Tanjung dan Bitung serta beberapa pelabuhan lainnya di timur Indonesia.
Selanjutnya, Menteri Budi mengatakan pemerintah juga akan menawarkan pengelolaan perkeretaapian rute Makassar-Pare-Pare.
Pembangunan kereta api di Sulawesi Selatan tersebut, menurut dia, sebagian menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha sehingga investor asal India bisa masuk.
“Tapi proyek-proyek tersebut kita tawarkan bukan hanya pada India saja. Ini kerja sama pengelolaan dengan konsesi terbatas, bukan kita menjual infrastrukturnya,” tegas dia.
Melalui kolaborasi investasi Indonesia dengan investor asing seperti asal India, menurut dia, bisa memberikan sentimen positif bagi datangnya investasi lainnya ke Indonesia. Apalagi, India merupakan negara dengan ekonomi yang besar sekitar USD2,4 triliun.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.