Indonesia dorong Industri mainan berorientasi ekspor
Selain nilai ekspor tinggi, industri mainan juga tergolong sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Pemerintah mendorong Industri mainan anak untuk lebih produktif karena pasar ekspor masih sangat terbuka, ujar seorang pejabat di Kementerian Perindustrian, Selasa.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan industri ini memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional.
Pada 2018 nilai ekspor mencapai USD381,2 juta naik 16,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai USD347 juta.
“Selain nilai ekspor tinggi, industri ini juga tergolong sektor padat karya yang menyerap 23.644 orang tenaga kerja,” ujar Gati saat mengunjungi PT. Sinar Harapan Plastik (PT. SHP), salah satu produsen mainan berorientasi ekspor.
Menurut Gati, sebanyak 20 persen dari total produksi mainan PT SHP dipasarkan ke luar negeri, sisanya untuk memenuhi pasar domestik.
PT SHP merupakan produsen mainan anak merek SHP Toys untuk pasar domestik, dan merek Winny Will untuk pasar mancanegara.
Mereka memproduksi mobil-mobilan dan sepeda mainan tunggang berbahan plastik atau sering disebut dengan plastic injection.
Kapasitas produksi perusahaan ini mencapai sekitar 120.000 pcs per bulan dan menyerap tenaga kerja 500 orang.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Mainan Anak (AMI) Sutjiadi Lukas memprediksikan industri mainan dalam negeri pada 2019 bisa tumbuh sebesar 10 persen secara year-on-year (yoy), karena potensinya yang cukup besar di tanah air.
“Dengan angka kelahiran rata-rata 4,5 juta jiwa per tahun, Indonesia dapat menjadi pasar terbesar se-Asia Tenggara,” ujar dia.
Menurut data Kementerian Perindustrian pada 2017, nilai investasi industri mainan di Indonesia mencapai Rp410 miliar dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 23.116 orang.
Indonesia juga menjadi basis produksi boneka barbie di bawah bendera PT Matel Indonesia.
Perusahaan ini menyerap tenaga kerja sebanyak 10 ribu orang dengan nilai ekspor dalam kurun lima tahun terakhir rata-rata di atas USD150 juta per tahun.
PT Mattel memasok 60 persen boneka Barbie pada pasar global dan merupakan produsen terbesar, mengungguli China.
Indonesia juga memiliki pabrik mobil mainan dengan kapasitas hingga 50 juta unit per tahun.
Pabrik mobil mainan “Hot Wheels” ada di Cikarang milik PT Mattel Indonesia. Hot Wheels merupakan mobil mainan diecast atau dibuat dari bahan logam yang dicetak.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.