Indonesia desak Inpex Blok Masela segera berproduksi
Perubahan skema dari offshore menjadi onshore membuat tahapan-tahapan pengerjaan termasuk harus merevisi perencanaan atau PoD, spesifikasi teknis, dan estimasi biaya konstruksi

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Pemerintah mendesak Inpex Corporation menuntaskan Plan of Development (PoD) Blok Masela agar blok migas raksasa itu bisa segera berproduksi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada Kamis bertemu dengan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda di Yokyo membahas finalisasi PoD untuk mendapatkan opsi terbaik dengan estimasi investasi yang rasional serta efisien.
“Blok Masela diharapkan dapat menjadi tolok ukur pengembangan blok migas lainnya,” ujar Menteri Jonan, dalam siaran persnya, Kamis. “Sekaligus menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus.”
Blok Masela di sekitar Laut Aru, telah dieksplorasi sejak 1998 dan akan dikembangkan dengan kapasitas 9,5 juta ton LNG per tahun dan 150 MMSCF per hari.
Inpex adalah pemegang konsesi lapangan yang memiliki cadangan gas 10,7 triliun kaki kubik (TCF). Kontrak akan berakhir November 2028, namun pemerintah sudah menyetujui untuk perpanjangan 20 tahun mendatang.
Blok ini menjadi perhatian publik setelah mengalami perubahan skema dari semula dilakukan di lepas pantai atau tengah laut (off shore) menjadi di pantai (on shore) atas perintah Presiden Joko Widodo.
Perubahan tersebut berimplikasi pada tahapan-tahapan pengerjaan termasuk harus merevisi PoD sebagai acuan untuk tahapan pengerjaan Front End Engineering Design (FEED) yang meliputi desain proyek, spesifikasi teknis, dan estimasi biaya konstruksi.
Sebelumnya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis Inpex Co tidak akan mundur sebagai pengelola blok tersebut meskipun PoD belum juga selesai karena perusahaan akan rugi mengingat banyaknya biaya yang sudah dikeluarkan.
Pemerintah bisa memberikan insentif berupa keringanan pajak hingga pembagian split yang lebih besar bagi investor.