Ekonomi, Nasional

Indonesia-Australia resmi teken kesepakatan perdagangan bebas

Kesepakatan ini akan mengurangi tarif hingga 100 persen untuk produk Indonesia yang masuk ke Australia. Sementara produk buatan Australia akan mendapatkan pengurangan tarif secara bertahap hingga 94 persen

İqbal Musyaffa  | 04.03.2019 - Update : 05.03.2019
Indonesia-Australia resmi teken kesepakatan perdagangan bebas Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham setelah menandatangani perjanjian perdagangan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA) di Jakarta pada 4 Maret 2018. (Surya Fachrizal - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Indonesia dan Australia resmi menandatangani kerja sama ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada Senin, setelah proses perundingan ini berjalan selama 9 tahun sejak 2010.

Proses negosiasi CEPA ini berjalan tidak mulus, dan bahkan sempat terhenti pada November 2013 sebelum akhirnya kembali diaktifkan kembali pada Maret 2016.

Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita mengatakan perundingan ini akhirnya selesai setelah melalui 12 ronde negosiasi.

Menteri Enggartiasto mengatakan momentum bersejarah bagi kedua negara.

Dia mengharapkan perjanjian ini dapat mendorong pertumbuhan perdagangan kedua negara.

Pada 2018 total volume perdagangan kedua negara mencapai USD8,6 miliar dolar.

Selama tahun lalu, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan dengan Australia senilai USD3,02 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Australia antara lain minyak bumi, furnitur, ban, alas kaki, rokok, produk kayu, dan produk makanan.

Sementara impor Indonesia dari Australia adalah minyak bumi, batu bara, hewan ternak, gandum, dan gula mentah.

“Australia juga merupakan negara dengan investasi terbesar kesepuluh di Indonesia dengan nilai USD597 juta,” jelas Menteri Enggartiasto saat penandatanganan Indonesia-Australia CEPA di Jakarta, Senin.

Menteri Enggartiasto menambahkan dengan adanya kesepakatan kerja sama CEPA ini membawa hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih dalam dan saling menguntungkan dalam perdagangan barang termasuk dengan kebijakan nontarif, prosedur bea cukai, asal barang, fasilitasi perdagangan, sanitari dan fitosanitary serta hambatan teknis terhadap perdagangan.

Selain itu, dalam kerangka CEPA juga mengatur kesepakatan tentang perdagangan jasa termasuk layanan profesional, layanan finansial, telekomunikasi, dan pergerakan tenaga kerja kedua negara. Dalam CEPA juga mengatur kerja sama perdagangan elektronik, investasi, kerja sama ekonomi, kompetisi, dan persyaratan legal.

Menteri Enggartiasto mengatakan kesepakatan ini akan mengurangi tarif hingga 100 persen untuk produk Indonesia masuk ke Australia.

Sementara produk Australia yang masuk ke Indonesia akan mendapatkan pengurangan tarif secara bertahap hingga 94 persen.

“Sektor industri utama yang mendapatkan pengurangan tarif antara lain otomotif, tekstil, alas kaki, agrobisnis, makanan dan minuman, serta furnitur,” urai dia.

Menteri Enggartiasto menambahkan penandatanganan CEPA ini juga akan memberikan manfaat pada peningkatan investasi kedua negara dengan adanya akses yang lebih mudah serta mempermudah perpindahan pekerja profesional kedua negara.

“Kesepakatan ini juga menyediakan perlindungan yang lebih kuat pada investasi, dan mendorong iklim bisnis yang lebih stabil dan terprediksi,” imbuh Menteri Enggartiasto.

Dia menambahkan kesepakatan ini juga akan membuat arus investasi asing menjadi lebih besar khususnya pada sektor pertambangan, energi, besi dan baja, keuangan, pendidikan tinggi dan vokasi, pariwisata, kesehatan, dan agrobisnis.

Menteri Enggartiasto menjelaskan setelah penandatanganan ini, maka akan masuk ke proses ratifikasi di DPR yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.